Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Fakta tentang Diet Air Putih dan Risiko Kesehatannya

Kompas.com - 13/10/2021, 13:58 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Namun, penting untuk digaris bawahi bahwa diet air putih memiliki sejumlah risiko dan bisa sangat berbahaya bagi kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.

Beberapa risiko kesehatan yang mungkin dialami ketika menjalani diet air putih seperti gangguan pencernaan, defisiensi nutrisi, perubahan tekanan darah yang tidak aman, hiponatremia, serta pusing, kelelahan, dan kesulitan konsentrasi.

Baca juga: 8 Manfaat Minum Air Hangat di Pagi Hari

Cara diet air putih

Tidak ada pedoman khusus tentang cara diet air putih.

Beberapa kelompok sebaiknya tidak mempraktikkan diet air putih tanpa pengawasan medis, di antaranya orang dengan diabetes tipe 1 dan 2, gastroesophageal reflux disorder (GERD), gangguan makan, orang yang lebih tua, wanita hamil, dan anak-anak.

Jika belum pernah menjalani diet air putih sebelumnya, lebih baik mencoba mempersiapkan tubuh tiga hingga empat hari terlebih dahulu sebelum akhirnya tanpa makan sama sekali ketika menjalankan diet puasa.

Kita bisa mulai makan dengan porsi kecil atau berpuasa sebagian hari.

  • Puasa air putih (24-72 jam)

Selama diet air putih kita tidak diperbolehkan makan atau minum, selain air putih.

Kebanyakan orang akan minum dua hingga tiga liter per hari selama menjalani diet air putih.

Diet air putih berlangsung selama 24-72 jam. Tidak dianjurkan mempraktikkan diet air putih lebih lama dari periode ini tanpa pengawasan medis karena berisiko menyebabkan sejumlah masakah kesehatan.

Beberapa orang mungkin merasa tubuhnya lemah atau pusing selama menjalani diet air putih, sehingga mungkin perlu menghindari pengoperasian mesin berat atau berkendara.

  • Fase setelah puasa (1-3 hari)

Setelah menjalani diet air putih, hindari langsung makan dalam porsi besar.

Sebab, langsung makan besar setelah menjalani diet air putih dapat menimbulkan gejala yang tidak nyaman.

Jadi, awali "buka puasa" dengan smoothie atau makanan dalam porsi kecil. Setelah beberapa hari dan tubuh sudah mulai nyaman, barulah kita dapat makan dalam porsi yang lebih besar.

Fase setelah puasa utamanya penting setelah periode puasa yang panjang. Sebab, kita mungkin berisiko mengalami refeeding syndrom atau kondisi yang berpotensi fatal di mana tubuh mengalami perubahan kadar cairan dan elektrolit yang cepat.

Fase ini biasanya berlangsung satu hari, tetapi orang yang menjalani diet air putih selama tiga hari atau lebih mungkin perlu waktu lebih lama untuk kembali ke pola makan normal.

Baca juga: 8 Reaksi Tubuh Saat Minum 8 Gelas Air Putih Sehari

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com