Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2021, 21:06 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alergi susu sapi adalah salah satu permasalahan yang kerap terjadi pada anak, namun lambat dikenali.

Alergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh mekanisme imunitas tertentu. Penyebab alergi bisa berbeda-beda tergantung ketahanan tubuh seseorang.

Namun alergi susu sapi adalah salah satu kasus yang paling sering ditemukan terjadi di masa kanak-kanak dini.

Jumlah kasusnya hanya kalah dari alergi telur yang juga banyak dialami oleh bayi dan anak-anak.

Baca juga: Ancaman Alergi Susu Melebihi Alergi Kacang

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian alergi susu sapi berkisar 2-7,5 persen dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi dr. Frieda Handayani Sp.A (K) mengatakan, kasus alergi susu sapi banyak terjadi pada bayi yang berusia di bawah enam bulan.

"Biasanya dialami di satu bulan pertama kehidupannya." kata Frieda.

Frieda mengungkapkan hal ini dalam seminar digital bertema “Gejala Alergi Saluran Cerna Vs Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya”, Rabu (13/10/2021).

Menurut dia, biasanya jenis alergi akan berkurang seiring dengan pertambahan usia anak dan sistem pencernaan yang makin sempurna.

Baca juga: Si Kecil Alami Alergi Susu Sapi? Ini yang Harus Dilakukan

Hanya saja, orangtua tetap harus waspada dalam menghadapi gejala alergi yang dialami anak.

Kenali gejala alergi susu sapi pada anak

seminar digital dengan tema ?Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya?. seminar digital dengan tema ?Gejala Alergi Saluran Cerna VS Gangguan Saluran Cerna Fungsional: Cara Membedakannya?.

Gejala alergi susu sapi pada anak bisa terjadi pada kulit, saluran napas, saluran cerna maupun sistemik.

Umumnya, anak akan mengalami paling tidak dua gejala sekaligus yang tergolong ringan dan sedang.

Ruam dan kemerahan pada kulit serta muntah atau diare akibat gangguan saluran cerna merupakan gejala yang paling kerap dialami. Jumlahnya berkisar 50-70 persen. 

Selain itu, gejala pada saluran napas seperti sesak napas juga sering terjadi, berkisar 30 persen dari keseluruhan kasus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com