Sedangkan, gejala sistem tergolong amat rendah meskipun termasuk parah dan berisiko kematian.
Baca juga: Waspadai, Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak Jika Tak Segera Diatasi
Frieda menjelaskan, gejala alergi susu sapi pada anak bisa muncul secara lambat maupun cepat.
Dikategorikan lambat apabila gejalanya muncul dalam waktu 2-72 jam setelah minum susu sapi.
Sedangkan disebut cepat jika keluhan mulai muncul kurang dari dua jam setelah mengonsumsi susu sapi atau produk berbahan serupa.
Jika gejala tersebut muncul, orangtua dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Bisa juga, segera membawa anak ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan.
Dalam banyak kasus, alergi susu sapi akan mengalami perbaikan sebelum anak mencapai usia dua tahun.
Namun perlu diagnosis dokter untuk memastikan dampaknya bagi tumbuh kembang anak.
Alergi susu sapi yang tidak tertangani tentunya akan berpengaruh buruk pada perkembangan anak.
Baca juga: Kenali Alergi Susu Sapi pada Anak
Hal ini karena sejumlah gejala yang dialami akan mengganggu penyerapan nutrisi yang seharusnya dibutuhkan anak di awal kehidupan.
Frieda menerangkan, alergi susu sapi juga bisa meningkatkan risiko stunting, khususnya jika gejalanya tergolong berat.
"Kalau alergi berat sampai anemia, protein yang diserap bocor, dan BAB darah akan anak akan berisiko stunting," kata dia lagi.
Namun dia meyakini, hal ini bisa dicegah apabila orangtua mengenali gejalanya sejak dini.
Orangtua dengan anak alergi susu sapi juga tak perlu khawatir dengan asupan proteinnya.
Kita bisa menggantinya dengan jenis pangan lainnya yang kaya kalsium, protein maupun fosfor dari sayuran maupun buah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.