KOMPAS.com - Lemak jenuh adalah salah satu tipe lemak dalam makanan yang kita konsumsi. Ini adalah jenis lemak yang dapat meningkatkan kolesterol dalam darah.
Ada sejumlah makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging, mentega, serta produk susu dan makanan yang buat dengan produk tersebut, seperti kue dan biskuit.
Lemak jenuh juga ditemukan di beberapa makanan nabati, termasuk minyak kelapa dan minyak sawit.
Heart UK menjelaskan, mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan menggantinya dengan sumber makanan tinggi lemak tak jenuh dapat membantu memperbaiki kadar kolesterol.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Baik bagi Kesehatan
Kolesterol LDL juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Rekomendasi American Heart Association, dalam asupan harian 2000 kalori, sebaiknya makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi tak lebih dari 120 kalori.
Sebagai alternatif, pria dan wanita dewasa dianjurkan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi lebih dari 30 gram dan 20 gram setiap hari.
Baca juga: 10 Kunci Kurangi Kadar Kolesterol Jahat Tanpa Obat-obatan
Beberapa makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi dan konsumsinya sebaiknya dibatasi antara lain:
Bahkan, daging sapi tanpa lemak saja, misalnya, mengandung sekitar 4,5 gram lemak jenuh per sajian 100 gram.
Baca juga: 7 Efek Kebanyakan Makan Daging Merah bagi Kesehatan
Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan jumlah susu yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman favorit, misalnya krimer pada kopi atau mentega pada roti panggang.
Bahkan, satu sendok makan mentega bisa mengandung sekitar 7 gram lemak jenuh.
Meski produk susu dianggap sebagai salah satu makanan yang mengandung lemak jenuh, sejumlah penelitian menemukan bahwa produk susu fermentasi seperti yogurt atau kefir mungkin memberikan efek positif terhadap jantung.
Baca juga: 7 Pilihan Susu Berdasarkan Manfaat Kesehatan, Apa Saja?