Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2021, 07:07 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Urine yang normal ditandai warna kuning pucat hingga jernih, serta mengeluarkan aroma atau bau khas yang disebabkan adanya zat amonia.

Bau urine ini wajar. Tetapi apabila urin berbau lebih kuat daripada biasanya, kemungkinan bau itu berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Bisa juga, urine yang berbau kuat menandakan tubuh kita mengalami masalah tertentu.

Kenapa urine berbau?

Pada dasarnya urine akan menghasilkan bau karena terdiri dari 95 persen air, serta kalsium, nitrogen, kalium, dan zat-zat lain yang disaring oleh ginjal.

Ketika kita mengalami dehidrasi, persentase air dalam urine akan menurun, dan limbah yang disaring akan menciptakan bau yang lebih kuat, catat ahli urologi Petar Bajic, MD.

Selain pola minum, makanan yang kita konsumsi juga dapat memengaruhi aroma urine kita.

Sebagai contoh, asparagus akan membuat urine mengeluarkan aroma belerang yang kuat.

Tubuh kita mengubah asam dalam asparagus menjadi senyawa yang mengandung belerang yang menciptakan hasil menyengat.

Mereka yang mengonsumsi kopi, bawang bombay, dan bawang putih, hingga obat-obatan dan suplemen juga akan menyebabkan urine mengeluarkan aroma tertentu.

"Ini semua benar-benar normal. Itu mencerminkan kehidupan yang kita jalani," sebut Bajic.

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berbau Tak Sedap

Bau urine tidak selalu terkait makanan

Terkadang, bau menyengat pada urine merupakan peringatan dari masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian, kata Bajic.

Masalah itu mencakup:

1. Urine berbau amonia

Jika kita mendeteksi sedikit bau amonia pada urine, itu bisa menandakan infeksi saluran kemih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com