KOMPAS.com - Serangan panik atau panic attack adalah kondisi ketika seseorang merasakan gelombang ketakutan yang intens, yang dicirikan oleh sesuatu yang tidak terduga dan intensitasnya dapat melemahkan.
Menurut Help Guide, panic attack sering kali menyerang tiba-tiba, tanpa peringatan apa pun, dan terkadang tanpa pemicu yang jelas. Bahkan, panic attack bisa terjadi ketika kita sedang bersantai atau tidur.
Panic attack bisa menjadi bagian dari gangguan lain, seperti gangguan panik, fobia sosial, atau depresi, atau bisa juga hanya mengalami satu atau lebih episode panik, tapi sangat bahagia dan sehat.
Apa pun penyebabnya, panic attack dapat diobati dan ada strategi yang bisa kita gunakan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala panic attack, sehingga mendapatkan kembali kepercayaan diri kita dan mengambil kembali kendali atas hidup kita.
Baca juga: Jangan Sepelekan! 21 Ciri-ciri Mental Breakdown dan Cara Mengatasinya
Panic attack berulang sering dipicu oleh situasi tertentu. Misalnya, menyeberangi jembatan yang pernah dilalui atau berbicara di depan umum, yang sebelumnya pernah menyebabkan panic attack.
Biasanya, situasi yang memicu panic attack adalah situasi di mana seseorang merasa terancam dan tidak dapat kabur dari situasi tersebut, sehingga memicu respons tubuh untuk melawan atau lari.
Selain itu, menurut University of Michigan Health, panic attack juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti:
Menurut Cleveland Clinic, panic attack biasanya pertama kali terjadi selama masa remaja atau dewasa awal. Namun, orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak, dapat mengalami kondisi ini.
Sementara dari jenis kelamin, wanita dua kali lebih mungkin mengalami panic attack daripada pria.
Seseorang juga memiliki peluang lebih tinggi mengalami panic attack jika memiliki orangtua dengan depresi atau gangguan bipolar.
Baca juga: 3 Cara agar Penderita Bipolar Produktif di Lingkungan Kerja
Selama panic attack berlangsung, gejala fisiknya dapat menumpuk dengan sangat cepat. Gejalanya meliputi:
Selama panic attack, kita juga mungkin merasa sangat takut kehilangan kendali, takut akan pingsan, takut mengalami serangan jantung, dan takut mati.
Ketika berada di situasi tersebut, kita mungkin merasa takut untuk pergi keluar atau ke tempat umum sendirian karena khawatir akan mengalami panic attack lagi.
Jika ketakutan menjadi sangat kuat, kondisi itu bisa disebut agorafobia.
Baca juga: 9 Makanan dan Minuman yang Bisa Perburuk Gangguan Kecemasan
Menurut Medical News Today, ada beberapa cara mengatasi panic attack yang dapat dicoba untuk mendapatkan kembali kendali atas diri kita dsn mengurangi gejalanya:
Selama episode panik, meningat bahwa perasaan panik tersebut akan berlalu dan tidak berbahaya dapat membantu sebagai cara mengatasi panic attack. Meskipun, beberapa orang merasakan situasi itu sangat mengerikan.
Cobalah menyadari bahwa itu hanyalah periode yang sementara dan akan segera berlalu.
Panic attack cenderung akan mencapai titik paling intens dalam waktu 10 menit sejak gejala awal muncul, dan gejalanya akan menghilang perlahan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.