Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Wanita Pendaki yang Buktikan Petualangan Bisa untuk Siapa Saja

Kompas.com - 16/10/2021, 17:46 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Riset mendalam mengenai situasi dan kondisi serta cuaca dari gunung yang ia daki merupakan persiapan wajib bagi Putri guna mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang perlu dibawa, seperti sepatu Eiger Tarantula dan Laguna Baselayer favoritnya.

Putri juga berhasil membuktikan bahwa wanita bisa memiliki hobi dan pekerjaan yang identik dengan laki-laki, dengan bekerja sebagai engineer di perusahaan teknologi dan jasa minyak di lepas pantai Qatar.

Baca juga: Nyaman di Luar Ruang, Eiger Bikin Koleksi Hijab Dingin

Putri yang mulai mendaki gunung sejak usia belasan tahun ini  juga mengatakan bahwa mendaki gunung penuh dengan filosofi dan kerja keras, sekaligus membuat kita merasakan sense of achievement atau perasaan puasa yang tidak bisa dijelaskan.

“Sama saat telah bersusah payah berlatih dan akhirnya mencapai puncak gunung,” ujarnya.

Gunung sendiri telah memberikan banyak pelajaran yang diterapkan Putri dalam menjalani hidupnya, seperti passion, perseverance atau kegigihan dan patience atau kesabaran.

Kini, tak sekedar mengejar ambisi dan mendaki, Putri berhasil menyandingkan ekspedisi yang dilakukannya dengan program sosial membangun sekolah alam dan merintis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Discovery Camps bagi anak-anak di sekitar Pegunungan Tengah Papua.

Sebab bagi Putri, ia tidak ingin hanya sekedar naik gunung saja, tetapi juga bisa turut ambil peran memberikan arti dan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Siska Nirmala

Pendakian di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 2010 silam membuat Siska Nirmala resah karena banyaknya sampah yang ada di gunung tersebut. Namun, justru itulah yang mengubah perspektif hidupnya hingga saat ini.

“Pendakian tersebut menjadi titik balik untuk saya. Menjadi pengingat untuk memikirkan bagaimana caranya naik gunung, melakukan yang saya suka, tapi tidak menghasilkan sampah,” ujar Siska.

Sejak saat itu Siska menjalani gaya hidup nol sampah (zero waste) secara bertahap sejak 2012 dan setahun berikutnya membuat gerakan Zero Waste Adventure, alias ekspedisi nol sampah atau meminimalisir potensi sampah di gunung.

Baca juga: Cara Sederhana Menerapkan Zero Waste Living

Saat ini, Siska tengah sibuk mengembangkan toko nol sampah di Bandung untuk membantu para pegiat gaya hidup zero waste.

Menurut Siska, petualangan itu memang dimulai dari rumah, karena apa yang kita lakukan di alam bebas sebenarnya adalah refleksi dari keseharian kita. Jadi, apabila di keseharian kita banyak menghasilkan sampah tentunya hal tersebut juga akan kita lakukan saat berada di alam bebas.

“Oleh karena itu saya menerapkan gaya hidup nol sampah ini sejak di rumah, hingga pada akhirnya membawa semangat nol sampah saat melakukan kegiatan di alam bebas,” ujar Siska.

Untuk pendakian paling berkesan, Siska menganggap bahwa pendakian ke Gunung Argapura di Jawa Timur lah yang menjadi jawabannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com