KOMPAS.com - Diet keto termasuk dalam upaya penurunan berat badan yang populer, selain diet intermiten dan diet Mediterania.
Mereka yang menjalani diet keto wajib menjauhi makanan tinggi karbohidrat.
Namun, tidak semua orang cocok menerapkan diet keto.
Dalam sebuah artikel di Insider, seorang wanita bernama Jennifer Still mengaku memiliki "hubungan buruk" dengan makanan pasca dia menjalani diet tersebut.
"Saya mengikuti diet keto sejak tahun 2018, dan menurunkan lebih dari 54 kilogram berat badan hanya dalam waktu kurang dari setahun," jelasnya kepada Insider.
"Tapi diet itu benar-benar menghancurkan hubungan saya dengan makanan."
Selama menjalani diet keto, wanita ini memiliki beberapa kebiasaan seperti:
1. Terobsesi membaca label nutrisi
Dalam rangka menurunkan berat badan, ia menjaga tubuh agar tetap berada dalam defisit kalori, yakni kondisi di mana jumlah kalori yang dikonsumsi kurang dari kalori yang dibakar tubuh untuk aktivitas sehari-hari.
"Saya masih melacak kalori saya setiap hari, tetapi saya melakukannya secara berlebihan."
"Diet keto membuat saya sampai pada titik di mana saya merasa cemas jika saya mengonsumsi terlalu banyak kalori, meskipun makanan itu relatif menyehatkan," ucap wanita itu.
Baca juga: Menghitung Kalori Sebelum Makan Tak Selamanya Baik
2. Stres karena karbohidrat dibatasi 20 gram sehari
Sebagian besar jenis diet keto sarat akan makanan rendah karbohidrat dan tinggi lemak.
Pelaku diet keto tidak boleh mengonsumsi karbohidrat lebih dari 20 gram dalam sehari.
"Saya tentu tidak bisa makan nasi, kentang, roti, atau pasta," cetus wanita itu.