Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 19:32 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Pada dasarnya mengganti posisi tidur mudah dikatakan, tetapi sulit dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan jangka panjang.

Baca juga: Manfaat Tiga Posisi Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan

Dimitriu menyarankan untuk menjahit bola tenis di bagian belakang baju.

Cara ini mungkin terdengar ekstrem, tetapi akan membantu kita berguling ke samping setiap kali kita tidur telentang di malam hari.

Metode lain untuk mengurangi kebiasaan mendengkur

Menurut Rohrschieb, kebiasaan tambahan yang dapat membatasi atau menghentikan dengkuran meliputi:

- Mengurangi atau membatasi minuman beralkohol dan obat penenang sebelum tidur

- Menggunakan strip hidung untuk menjaga saluran hidung lebih terbuka saat tidur

- Berhenti merokok, karena mengiritasi saluran hidung

Kapan harus menemui dokter?

"Jika kita mendengkur sangat keras sampai membangunkan orang lain di rumah atau bahkan diri kita, segera temui dokter," kata Thau.

Dia menambahkan, hal yang sama berlaku jika kita mengantuk di siang hari, palpitasi atau panik di malam hari, atau mulut sangat kering di pagi hari.

Dokter dapat menentukan apakah kita memiliki gangguan tidur atau tidak.

"Jika kita sudah mencoba hal di atas dan masih mendengkur, penting untuk berbicara dengan dokter."

Baca juga: Masalah Kesehatan Bisa Sebabkan Anak Mendengkur

"Sebab mendengkur sangat terkait gangguan pernapasan saat tidur seperti sleep apnea," sebut Rohrschieb.

"Hingga 95 persen penderita sleep apnea mengorok, dan tingkat keparahan mendengkur meningkat seiring keparahan sleep apnea."

Setelah dokter mendiagnosis sleep apnea, kita dapat menjalani opsi perawatan lebih lanjut.

Kemudian, sambung Rohrschieb, dokter dapat membantu menentukan penyebab pasti dari dengkuran dan menyusun rencana perawatan, bahkan bagi orang yang tidak menderita sleep apnea.

"Evaluasi THT dapat membantu mengidentifikasi potensi penyebab dengkuran dan membantu kita memutuskan pilihan medis atau bedah apa yang terbaik," sebut Thau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com