3. Gunakan tetes mata
Tetes mata yang dijual bebas dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat mata merah.
"Air mata buatan akan membersihkan virus dan racun yang dihasilkan virus," kata Sonal Tuli, MD, juru bicara klinis American Academy of Ophthalmology.
Sementara itu Banna menyarankan untuk memilih air mata buatan (artificial tears) daripada produk tetes mata.
"Obat tetes mata akan menyebabkan gejala mata merah kembali muncul ketika obat tetes mata dihentikan," tutur Banna.
Air mata buatan dan tetes antihistamin bisa jadi pereda gejala yang baik.
Jika kita mengalami konjungtivitis bakteri (bacterial pink eye), dokter dapat meresepkan obat tetes mata antibiotik.
Baca juga: Agar Nyaman Selama WFH, Perhatikan Kesehatan Mata
4. Menggunakan antihistamin
Cara terbaik untuk mengatasi mata merah akibat alergi (allergic pink eye) adalah menghindari pemicu alergi, baik itu serbuk sari bunga atau tungau debu.
Apabila sudah mengalami allergic pink eye, kita dapat menggunakan antihistamin yang dijual bebas untuk meredakan gejala seperti gatal.
"Jika kita mengurangi rasa gatal, kita cenderung tidak menggosok mata dengan tangan," cetus Pollack.
Beberapa tetes mata mengandung antihistamin. Kemudian, penghilang rasa sakit yang dijual bebas seperti ibuprofen dapat meredakan rasa sakit mata merah yang dipicu alergi.
5. Tidak memakai makeup dan lensa kontak
Setidaknya selama infeksi mata, kita tidak menggunakan makeup atau lensa kontak. Hal ini akan meminimalkan iritasi dan kemungkinan infeksi kembali terjadi.
Di saat infeksi teratasi, mulailah memakai lensa kontak baru. Buang wadah serta larutan untuk lensa yang tidak terpakai.