Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Halloween yang Dirayakan Tiap 31 Oktober

Kompas.com - 21/10/2021, 10:25 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Britannica

Reformasi pada 31 Oktober pun mengakhiri hari raya keagamaan di kalangan penganut agama Kristen Protestan, meskipun di berbagai negara seperti Inggris, Halloween terus dirayakan sebagai hari libur sekuler.

Seperti perayaan agamis lainnya, perayaan Halloween pun mulai dilarang di kalangan kolonis Amerika, meski pada tahun 1800-an mulai berkembang festival yang menandai panen dan memasukkan unsur-unsur Halloween.

Lalu, saat sejumlah besar imigran pergi ke Amerika Serikat mulai pertengahan abad ke-19, mereka membawa kebiasaan Halloween mereka, hingga akhirnya Halloween menjadi salah satu hari libur utama di AS pada abad ke-20, dan kerap dirayakan oleh anak-anak.

Aktivitas di hari Halloween

Sebagai hari libur sekuler, Halloween biasa dikaitkan dengan sejumlah kegiatan pesta dan aktivitas. Misalnya saja, melakukan lelucon ringan atau mengenakan topeng dan kostum untuk pesta, dan tentu saja trick-or-treat.

Tradisi trick-or-treaters biasanya dilakukan anak-anak. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah dengan “mengancam” akan melakukan trik atau menjahili orang jika mereka tidak memberi hadiah, yang biasanya berbentuk permen atau makanan manis lainnya.

Baca juga: Kourtney Kardashian dan Kylie Jenner Sudah Dekor Rumah untuk Halloween

Selain itu, masih banyak permainan lain yang biasa dilakukan ketika Halloween, seperti apple bobbing (mengambil apel dalam air dengan mulut) yang mungkin berasal dari perayaan Romawi di Pomona.

Biasanya sebuah pesta perayaan Halloween akan dihiasi dengan dekorasi berbentuk mahluk menakutkan seperti hantu, penyihir, dan vampir atau jack-o'-lantern alias labu berlubang.

Jack-o-lantern yang awalnya dibuat dari lobak ini, biasanya akan  diukir sehingga memiliki wajah seram dan dinyalakan dengan lilin di dalamnya.

Sejak pertengahan abad ke-20, Lembaga Perlindungan Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) berusaha menjadikan pengumpulan dana untuk program-programnya sebagai bagian dari Halloween.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com