Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2021, 14:01 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Insiden kasus baru asam urat pada pria dan wanita cenderung sama setelah usia 60 tahun atau lebih.

Baca juga: 15 Gangguan Kesehatan di Usia 40 Tahun yang Perlu Diwaspadai

3. Nyeri asam urat hanya menyerang sendi jempol kaki

Faktanya, penyakit asam urat terjadi ketika asam urat menumpuk di dalam darah, membentuk kristal yang bersarang di sendi dan menimbulkan peradangan.

Asam urat memang sering menyerang sendi jempol kaki terlebih dahulu, namun asam urat juga bisa terjadi pada sendi lutut, pergelangan kaki, kaki, dan tangan.

Pada wanita dengan osteoarthritis, misalnya, nyeri asam urat biasanya dimulai pada sendi kecil tangan.

Meskipun serangan awal sering kali hanya menyerang satu atau dua sendi, seiring waktu beberapa sendi juga menjadi terpengaruh.

Kerusakan sendi dapat terjadi jika asam urat dibiarkan tak terobati.

Baca juga: Duduk Terlalu Lama Berisiko Memicu Nyeri Sendi

4. Asam urat bukan penyakit serius

Mitos penyakit asam urat: penyakit ini tak menimbulkan bahaya. Padahal, penyakit asam urat dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang pada akhirnya dapat mengancam nyawa.SHUTTERSTOCK/THAMKC Mitos penyakit asam urat: penyakit ini tak menimbulkan bahaya. Padahal, penyakit asam urat dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang pada akhirnya dapat mengancam nyawa.
Faktanya, penyakit asam urat memang tidak dapat membunuh seseorang secara langsung.

Namun, menurut asisten profesor kedokteran dari Universitas Duke, Robert Keenan, MD, penyakit asam urat dapat menyebabkan masalah kesehatan serius yang pada akhirnya dapat mengancam nyawa.

Penyakit asam urat dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, serta dapat berkaitan dengan resistensi insulin, pemurunan kemampuan tubuh untuk menurunkan gula darah.

Jika asam urat tidak diobati, penderitanya dapat mengembangkan gumpalan kristal asam urat yang disebut tophi, yang dapat menginfeksi dan mengancam jiwa.

Baca juga: Rematik dan 5 Penyakit Lain dengan Gejala Mirip Asam Urat

5. Perubahan gaya hidup tak bisa redakan asam urat

Mitos penyakit asam urat: perubahan gaya hidup tak dapat membantu. Padahal, perubahan gaya hidup bisa mengurangi keparahan dan frekuensi serangan asam urat.SHUTTERSTOCK/RATMANER Mitos penyakit asam urat: perubahan gaya hidup tak dapat membantu. Padahal, perubahan gaya hidup bisa mengurangi keparahan dan frekuensi serangan asam urat.
Faktanya, perubahan gaya hidup bisa mengurangi keparahan dan frekuensi serangan asam urat.

Bahkan, orang-orang yang menurunkan berat badannya juga mengalami serangan asam urat yang lebih sedikit.

Karena protein hewani memiliki kadar purin yang lebih tinggi, jadi makanlah sunber protein nabati, seperti kacang-kacangan dan kacang polong.

Ulasan tahun 2010 dalam jurnal Current Opinion in Rheumatology mencatat bahwa makanan kaya protein, seperti produk susu, kacang-kacangan, buncis, kacang polong dan biji-bijian adalah pilihan sehat bagi penderita asam urat, yang juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan mungkin menurunkan risiko resistensi insulin.

Selain itu, pasien asam urat juga dianjurkan menghindari alkohol selama enam bulan pertama pengobatan, sampai obat-obatan sudah bisa menstabilkan kadar asam urat.

Baca juga: 4 Sumber Protein Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com