Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2021, 21:12 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Karena terjadi akibat penurunan aliran darah ke vagina, kondisi ini perlu diwaspadai sebagai tanda awal dari kelainan lain.

Misalnya, adanya gangguan pembuluh darah yang mengakibatkan individu mengalami gangguan pada fase rangsangan.

Baca juga: 5 Alasan Umum Mengapa Wanita Tidak Menikmati Hubungan Intim

3. Gangguan pada fase orgasme

Orgasmic Disorder atau gangguan pada fase orgasme adalah kesulitan mencapai klimaks atau orgasme setelah stimulasi yang cukup. Ini menjadi salah satu disfungsi seksual wanita jika muncul berulang kali atau terus-menerus.

Gangguan pada fase orgasme terbagi menjadi dua, yakni yang bersifat primer dan sekunder.

Gangguan fase orgasme primer adalah ketika seorang wanita tidak pernah mengalami orgasme sama sekali. Ini pada umumnya disebabkan oleh psikologis atau fisiologis.

Sementara gangguan fase orgasme sekunder biasanya disebabkan oleh kondisi seperti gangguan hormon, trauma, atau adanya riwayat pembedahan.

Baca juga: 7 Masalah yang Bikin Perempuan Sulit Orgasme Saat Bercinta

4. Nyeri saat berhubungan seksual

Sexual Pain Disorder atau nyeri saat berhubungan seksual juga merupakan jenis disfungsi seksual pada wanita.UNSPLASH/NICK KARVOUNIS Sexual Pain Disorder atau nyeri saat berhubungan seksual juga merupakan jenis disfungsi seksual pada wanita.
Sexual Pain Disorder atau nyeri saat berhubungan seksual juga merupakan jenis disfungsi seksual wanita.

Biasanya, kondisi ini disebabkan karena kondisi patologis, seperti infeksi daerah kemaluan atau masalah spasme dari sepertiga otot vagina yang menghambat penetrasi.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Vagina Lecet Usai Bercinta Mungkin karena 9 Hal Ini

Mengatasi disfungsi seksual pada wanita

Disfungsi seksual, termasuk pada wanita, adalah masalah multifaktor sehingga umumnya diperlukan pendekatan multidisiplin.PEXELS/RON LACH Disfungsi seksual, termasuk pada wanita, adalah masalah multifaktor sehingga umumnya diperlukan pendekatan multidisiplin.
Disfungsi seksual wanita adalah masalah multifaktor sehingga umumnya diperlukan pendekatan multidisiplin.

"Pasien mungkin memerlukan penanganan diari spesialis urologi, obgyn, rehabilitasi medik, hingga psikiatri utk membantu mengatasi disfungsi seksual," tutur Fina.

Mengatasi kondisi yang mendasari sering kali bisa memberikan hasil baik pada wanita yang mengalami disfungsi seksual.

Misalnya, salah satu penelitian menunjukkan, wanita dengan pasangan yang memiliki gangguan seksual, seperti ejakulasi dini atau disfungsi ereksi, cenderung mengalami disfungsi seksual juga akibat masalah dari pasangannya.

"Saat masalah seperti ejakulasi dini dan disfungsi ereksi itu diperbaiki, masalah pada perempuannya bisa diatasi. Jadi butuh kerja sama," ucapnya.

Beberapa perawatan yang mungkin dianjurkan untuk pasien disfungsi seksual wanita, antara lain:

  • Terapi hormon: pemberian hormon esteogen atau campuran estrogen dan testosteron untuk mengurangi nyeri serta membantu mengatasi masalah gairah dan rangsangan rendah.
  • Konseling: pasien menjelani beberapa opsi perawatan seperti terapi seks, yoga, perubahan gaya hidup, serta konseling dengan psikolog atau psikiater.
  • Fisioterapi dengan pelvic floor training: Ini dilakukan untuk memperkuat otot dasar panggul sehingga dapat mengurangi nyeri seksual.
  • Konsumsi obat: Ini bisa dilakukab untuk mengelola penyakit penyerta yang dimiliki pasien disfungsi seksual. Buproprion, misalnya, diberikan untuk masalah gairah rendah dan disfungsi orgasme, sementara PDE 5-inhibitor untuk rangsangan dan gairah rendah.

Baca juga: 9 Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Hubungan Intim Pertama Kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com