KOMPAS.com - Tidur cukup dan berkualitas ternyata tak hak hanya bermanfaat bagi kesehatan secara umum, tetapi juga dapat baik bagi kesehatan otak.
Temuan ini terungkap melalui sebuah penelitian yang diterbitkan melalui jurnal Brain.
Studi yang memantau tidur 100 orang lanjut usia tersebut menyimpulkan, lansia yang memiliki tidur berkualitas selama enam hingga delapan jam setiap malam berpotensi menunda penurunan kognitif dan menjaga otak mereka tetap tajam.
"Studi kami menunjukkan ada rentang tengah, atau 'sweet spot' untuk total waktu tidur di mana performa kognitif stabil," kata co-author studi D. Brendan Lucey dalam sebuah pernyataan.
Lucey adalah profesor neurologi dan kepala bagian di Washington University Sleep Medicine Center di St. Louis, AS.
Studi itu memantau tidur para lansia yang menderita penurunan kognitif dan gejala penyakit Alzheimer dini.
Peneliti menemukan bahwa individu yang tidur kurang dari lima setengah jam mengalami penurunan performa kognitif. Ini terlepas dari faktor seperti usia, jenis kelamin, dan patologi Alzheimer yang dimiliki individu tersebut.
Di sisi lain, orang yang tidur lebih dari tujuh setengah jam juga menunjukkan penurunan kognitif.
"Tidak hanya mereka yang tidur dalam waktu singkat tetapi mereka yang tidur dalam waktu lama juga mengalami penurunan kognitif lebih banyak."
Demikian dikatakan co-author studi Dr David Holtzman, direktur ilmiah di Hope Center for Neurological Disorders, Washington University School of Medicine.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.