KOMPAS.com - Transformasi berat badan penyanyi Adele belakangan banyak disoroti. Penyanyi Easy on Me itu berhasil menurunkan berat badan lebih dari 45 gram.
Penurunan berat badan yang drastis itu kemudian menjadi perbincangan hangat, baik di media maupun masyarakat.
Meski selama ini memilih tak mengomentari hal itu, namun di awal Oktober Adele akhirnya angkat bicara soal penurunan berat badannya itu dalam wawancaranya bersama British Vogue.
Kepada British Vogue, Adele mengaku sengaja bungkam terkait pemberitaan soal penurunan berat badannya.
"Tubuhku sudah menjadi objek sepanjang karierku. Percakapan paling brutal dilakukan oleh wanita lain tentang tubuhku. Tentu, aku sangat kecewa dengan itu,” kata Adele.
"Aku melakukannya untuk diriku sendiri dan bukan untuk orang lain. Jadi, mengapa aku membagikannya? Aku tidak menganggapnya menarik. Ini tubuhku," ujarnya.
Pengakuan Adele yang demikian mendapat perhatian dari Paula Atkinson, seorang psikoterapis yang berspesialisasi pada gangguan makan.
Ia mengatakan, ada satu kesalahan pemahaman yang terjadi di tiap pemberitaan selebritis yang berhasil menurunkan berat badannya, yakni sebagai trigger atau pemicu dan dapat mengirimkan informasi yang tidak realistis.
Oleh sebab itu, Atkinson mengatakan ada beberapa hal penting yang seharusnya bisa dipelajari dari diet atau penurunan berat badan yang dilakukan Adele pada 2020 lalu, selain membicarakan soal menghitung kalori dan porsi makanan.
Baca juga: Adele Mengaku Makan Fast Food Seminggu Sekali
Berikut beberapa hal penting yang bisa kita pelajari dari perjalanan penurunan berat badan yang dijalani Adele:
"Itu karena kecemasanku sendiri. Dengan berolahraga aku hanya akan merasa lebih baik," ucap Adele.
Menurut Atkinson, ucapan Adele yang menyebut olahraga dapat mengurangi kecemasan memang ada benarnya.
Ulasan sistematis dan meta-analisis yang dipublikasikan melalui BMC Health Services Research pada 2018 menganalisa 15 data dari penelitian sebelumnya. Ulasan tersebut menemukan bahwa latihan dengan intensitas tinggi dan rendah dapat mengurangi kecemasan.
Latihan dengan intensitas tinggi dinilai lebih mampu mengurangi kecemasan daripada latihan dengan intensitas rendah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.