Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Transplantasi Ginjal Babi ke Tubuh Manusia Berhasil

Kompas.com - 23/10/2021, 21:26 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Yahoo

KOMPAS.com - Perkembangan besar terjadi di dunia medis belum lama ini.

Untuk pertama kalinya, transplantasi ginjal babi diterapkan ke manusia secara sukses tanpa adanya penolakan dari sistem kekebalan individu.

Keberhasilan ini disebut dapat menjadi solusi atas kelangkaan stok transplantasi ginjal.

Perlu diketahui, sebelumnya hanya ginjal manusia dalam kondisi sehat yang dapat diambil untuk transplantasi ke pasien yang menderita gagal ginjal.

Prosedur transplantasi ginjal babi ini dilakukan di NYU Langone Health, New York, AS.

Para ahli menggunakan gen babi yang sudah diubah, sehingga jaringan gen babi tersebut tidak lagi mengandung molekul yang dapat memicu penolakan ketika ditransplantasikan ke tubuh manusia.

Pasien yang menjalani prosedur transplantasi ini memiliki kondisi mati otak dengan tanda-tanda disfungsi ginjal.

Baca juga: 10 Gejala Awal Penyakit Ginjal yang Tak Boleh Disepelekan

Seperti diberitakan Reuters, para peneliti mengatakan keluarga pasien sudah menyetujui percobaan ini.

Selama tiga hari, ginjal baru itu melekat pada pembuluh darah pasien dan ditempatkan di luar tubuh pasien.

"Hasil tes fungsi ginjal yang ditransplantasikan tampak normal," kata pemimpin penelitian sekaligus ahli bedah transplantasi, Dr Robert Montgomery.

Ditambahkan Montgomery, ginjal babi tersebut memproduksi jumlah urin yang sesuai seperti transplantasi ginjal manusia.

Ia menyebut tidak ada penolakan kuat ketika ginjal babi yang tidak dimodifikasi digunakan untuk transplantasi ke primata non-manusia.

Menurut dia, tingkat kreatinin abnormal pasien (indikator fungsi ginjal yang buruk) kembali normal usai pasien menjalani prosedur transplantasi.

Baca juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Dapat Menyebabkan Masalah Ginjal

United Network for Organ Sharing menyatakan, hampir 107.000 orang di AS saat ini sedang menunggu transplantasi organ, dan lebih dari 90.000 orang menunggu transplantasi ginjal.

Para peneliti bekerja keras beberapa dekade dalam menggunakan organ hewan untuk transplantasi ke tubuh manusia.

Akan tetapi, peneliti dihadapkan dengan reaksi penolakan tubuh manusia dalam menerima organ hewan.

Tim Montgomery berpendapat, memodifikasi karbohidrat pada gen babi --molekul gula atau glycan, yang memicu reaksi penolakan di tubuh manusia-- bisa mencegah reaksi tersebut.

Babi yang diubah secara genetik --dijuluki GalSafe, dikembangkan oleh unit Revivicor di United Therapeutics Corp.

Pada Desember 2020, genetik babi yang dimodifikasi sudah disetujui Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) untuk digunakan sebagai makanan bagi mereka yang alergi daging.

Gen babi itu juga dimanfaatkan sebagai sumber terapi manusia.

Produk medis yang dikembangkan dari babi masih memerlukan persetujuan FDA sebelum digunakan pada manusia, kata badan tersebut.

Peneliti lain kini sedang mengkaji apakah babi GalSafe dapat menjadi sumber setiap organ, mulai dari katup jantung hingga cangkok kulit untuk pasien manusia.

Baca juga: Ketahui, 13 Tanda Adanya Masalah pada Ginjal

Eksperimen transplantasi ginjal di NYU Langone Health diharapkan membuka jalan untuk percobaan penanaman ginjal babi pada pasien gagal ginjal stadium akhir dalam satu atau dua tahun ke depan, kata Montgomery.

Percobaan penanaman ginjal babi bisa menjadi solusi jangka pendek bagi pasien yang sakit ginjal kritis sampai ginjal manusia tersedia, atau cangkok permanen.

Eksperimen tim Montgomery melibatkan transplantasi tunggal, dan ginjal dibiarkan di bagian luar tubuh pasien selama tiga hari.

Karena itulah, menurut Montgomery, pada setiap percobaan transplantasi ginjal babi di tubuh manusia nantinya, akan ada hambatan baru yang perlu diatasi.

Partisipan yang akan ditunjuk dalam eksperimen ini adalah pasien yang memiliki kemungkinan rendah untuk menerima ginjal manusia.

"Bagi sebagian besar orang-orang itu, tingkat kematian sama tingginya dengan beberapa jenis kanker," ujar Montgomery.

"Kami tidak berpikir ulang dalam menggunakan obat baru dan melakukan uji coba baru pada pasien kanker jika itu (transplantasi ginjal babi) bisa memberi mereka waktu beberapa bulan lebih untuk hidup."

Baca juga: 7 Pedoman Diet Sehat untuk Menghindari Batu Ginjal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Yahoo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com