Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, 3 Tanda Orang Terdekat jadi Korban Kekerasan Domestik

Kompas.com - 24/10/2021, 18:40 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

"Ketika seseorang mengatakan bahwa kita tidak berharga secara terus menerus, tentu kita mulai meyakininya," kata McGirt.

Selain itu, karena mereka terputus dari hubungan lain, mereka tidak mendapatkan validasi lain. Apalagi saat pandemi, korban bisa terjebak dengan pelakunya di rumah.

Penelitian juga menunjukkan stres dan isolasi pandemi sangat erat kaitannya dengan meningkatnya kekerasan domestik.

Baca juga: Banyak Remaja Perempuan Tidak Sadar Jadi Korban Kekerasan Seksual

Melindungi pasangannya

Jika temanmu jarang membicarakan tentang pasangannya, hati-hatilah.

"Itu bisa menjadi tanda bahwa mereka dalam bahaya dan mereka melindungi pelakunya karena takut mereka akan lebih disalahgunakan jika seseorang mengetahui apa yang sedang terjadi," kata Bronstein.

Sementara itu, Spinelli mengatakan bahwa orang yang dilecehkan bisa saja mulai memandang perilaku toksik pasangannya masuk akal. Mereka akan mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan hal-hal baik tentang pasangannya.

Jika kasus di atas terjadi, McGirt berpendapat bahwa kemungkinan besar korban benar-benar percaya bahwa mereka berada dalam hubungan yang baik karena pelaku telah mencuci otak mereka, memberi gagasan yang salah tentang arti dari “cinta.”

Kemungkinan besar, mereka sulit membedakan antara cinta dan pelecehan, sehingga terus-menerus “memaafkan” pasangan mereka.

Baca juga: Kenali, Rasa yang Terus Muncul dalam Hubungan Toksik

Apa yang harus dilakukan?

Jika kita menyadari bahwa teman atau keluarga kita mungkin mengalami kekerasan domestik, usahakan terus terhubung dengan korban.

McGirt menyarankan untuk tetap menjaga komunikasi dengan sering menelepon, mengunjungi jika situasi aman, dan mengobrol melalui video sehingga kita dapat memantau situasi atau melihat adanya tanda-tanda kekerasan fisik.

Jangan takut untuk memanggil penegak hukum jika perlu.

McGirt juga merekomendasikan untuk mendorong korban untuk terapi atau berbagi cerita tentang hubungan bermasalah yang pernah kita atau orang lain alami.

"Jika Anda memiliki pengalaman pribadi, biasanya itu bisa sangat membantu, sehingga mereka memahami bahwa bukan kekerasan itu nyata dan bukan cuma dia yang mengalaminya," katanya.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Bila Melihat Pelecehan Seksual?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com