Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Varian Delta Plus Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan?

Kompas.com - 25/10/2021, 06:35 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com – Setelah varian Delta, ditemukan varian mutasi baru dari Covid-19, yaitu “Delta Plus.”

Menurut para pakar asal Inggris, varian mutase baru ini lebih mudah menular dibandingkan varian Delta sebelumnya.

Kini, UK Health Security Agency (UKHSA) memindahkan varian baru ini ke kategori “varian yang tengah diinvestigasi,” demi menemukan risiko penularan tersebut.

Baca juga: Eijkman Koreksi, Dua Kasus di Jambi Bukan Varian Delta Plus

Sebab, hingga saat ini, masih belum ada bukti kalau varian Delta Plus dapat menyebabkan dampak yang lebih parah.

Para ilmuwan pun meyakini, vaksin yang telah beredar di tengah masyarakat masih bisa bekerja dengan baik untuk melindungi masyarakat.

Kendati demikian, meski varian Delta masih menyumbang sebagian besar kasus Covid-19 di Inggris, kasus orang-orang yang terinfeksi "Delta Plus" atau AY.4.2 terpantau meningkat.

Bahkan, data resmi terbaru menunjukkan enam persen kasus Covid-19 baru di Inggris ditularkan oleh varian ini.

Para ahli mengatakan, varian Delta Plus tidak mungkin lepas dari vaksin yang ada saat ini.

Namun, UKHSA menyebut, ada beberapa bukti awal bahwa varian baru ini memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi di Inggris jika dibandingkan dengan varian Delta.

Baca juga: 3 Risiko Varian Delta Plus Menurut Ahli

Saat ini, Delta Plus belum dianggap sebagai “variant of concern" (varian yang perlu dikhawatirkan), atau kategori tertinggi yang disematkan pada varian-varian mutasi virus berdasarkan tingkat risikonya.

Sebenarnya, ada ribuan jenis atau varian Covid yang berbeda, dan kini beredar di seluruh dunia.

Tak mengherankan memang, sebab, virus bermutasi sepanjang waktu.

AY.4.2 merupakan bagian dari Delta yang mencakup beberapa mutasi baru yang memengaruhi protein lonjakan (spike protein), yang digunakan virus untuk menembus sel tubuh.

Sementara itu, mutasi Y145H dan A222V telah ditemukan di berbagai turunan virus corona lainnya sejak awal pandemi dimulai.

Beberapa kasus baru akibat AY.4.2 pun telah teridentifikasi di AS.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com