Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Ujian, Hidayah, dan Istikamah dalam Kisah Pertama Kali Berhijab

Kompas.com - 25/10/2021, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Zahra Fadhilah dan Ristiana Dwi Putri

BAGI beberapa perempuan Muslim, memantapkan diri untuk memakai hijab bukanlah persoalan yang mudah, sebab dibutuhkan keyakinan dan kemantapan hati agar dapat berkomitmen dan amanah dalam berhijab.

Hal ini dirasakan oleh Rachmad Vinda Pratiwi atau yang kerap disapa Vinda. Perjalanan berhijab Vinda untuk melakukan perubahan hidup yang lebih baik harus ditempuhnya dengan proses yang cukup panjang.

Dimulai saat Vinda masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA), saat itulah ia memutuskan untuk mengenakan hijab. Hingga suatu waktu, Vinda mengalami peristiwa yang menjadi titik balik hidupnya. Ia didiagnosis penyakit autoimun psoriasis oleh dokter. Sejak saat itu, Vinda istiqomah untuk mempertahankan hijabnya sampai sekarang.

Ketika diwawancarai oleh Cery, host dalam siniar Semua Bisa Cantik, Vinda berterus terang soal alasannya mengenakan hijab.

"Jadi, awalnya aku hanya formalitas aja (memakai hijab) buat di sekolah. Kalo keluar-keluar gitu masih gak pake hijab. Awalnya karena aku kena salah satu diagnosis autoimun, jadi aku memutuskan untuk memakai hijab untuk menutupi penyakitku itu," jelas Vinda pada Cery menjelaskan awal perjalanannya dalam mengenakan hijab.

Vinda mengatakan bahwa selama prosesnya dalam berhijab, ia mencoba mendekatkan diri kepada Tuhan. Pertanyaan-pertanyaan dalam diri kerap muncul, seperti kenapa harus dia yang mengalami penyakit ini. Hingga suatu waktu, ia berhasil menemukan jawabannya.

"Mungkin ini adalah salah satu cara Tuhan untuk memberi hidayahnya. Oh ini, kamu harus make hijab. Ini alasan kenapa kamu sakit, kamu bisa istiqomah memakai hijab," ungkap Vinda.

Rintangan awal saat berhijab

Seperti banyak perempuan yang baru memutuskan untuk mengenakan hijab, Vinda mengalami banyak perubahan yang signifikan baik dalam kebiasaan, spiritual, dan juga pakaian.

"Aku mulai memakai pakaian panjang, padahal dulu sama sekali aku nggak suka pakai pakaian panjang. Secara spiritual, buat ibadah setelah berhijab aku ngikutin sunnah-sunnah, dari puasa, terus aku mencoba untuk shalat tahajud, terus aku lebih kalem dari yang sebelumnya. Aku juga mengalihkan pandangan (dari lawan jenis), nggak pake wangi-wangian," kata Vinda menjelaskan perubahan yang dialaminya.

Mengenakan hijab sudah menjadi kewajiban bagi setiap perempuan Muslim. Namun, masih banyak yang ragu dalam berhijab karena merasa kepribadian, akhlak dan ibadahnya belum baik.

Dalam perspektif Vinda, untuk mengenakan hijab tidak perlu menjadi pribadi yang baik terlebih dahulu karena berhijab merupakan perintah dari Tuhan.

"Kita enggak harus kok jadi orang yang bisa langsung sempurna. Karena semuanya itu belajar dari awal, terus naik tahapan-tahapan, nanti kita lama-lama bisa tau sendiri harus gimana," ujarnya.

Berusaha percaya diri

Saat pertama kali berhijab, Vinda merasa tidak percaya diri dengan penampilannya. Ia merasa orang-orang sekitarnya memperhatikannya. Namun, Vinda tidak menyerah begitu saja. Ia berusaha tampil percaya diri dengan mengenakan pakaian yang nyaman.

Vinda juga tidak mendengarkan perspektif buruk orang lain terhadap dirinya saat mengenakan hijab.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com