KOMPAS.com – Pecinta tanaman mungkin tidak asing lagi dengan kata repotting atau memindahkan tamanan dari pot lama ke pot baru.
Umumnya repotting dilakukan jika ada kondisi tertentu, seperti akar yang menyembul, daun menguning, atau ketika tanaman sudah besar dan tidak cocok lagi dengan pot yang kecil.
Kendati demikian, tidak semua orang memahami bagaimana cara melakukan repotting yang benar.
Padahal menurut Joyce Mast, “Plant Mom” alias ahli tanaman di Bloomscape, sebenarnya repotting itu mudah dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja untuk melakukan pada tanaman dalam ruangan dengan kondisi sulit.
Lantas, apa saja yang perlu disiapkan dan bagaimana langkahnya? Simak ulasannya berikut ini.
Sebelum memulai repotting, siapkan satu buah pot yang memiliki ukuran diameter sekitar 5 cm lebih besar dibanding pot lama kita. Lalu, siapkan gunting tajam atau gunting kebun, tanah segar, serta satu lembar kain lama.
Dan setelah disiapkan, ikuti langkah repotting berikut ini.
Baca juga: Perhatikan, Ini 4 Tanda Tanaman Butuh Pot Lebih Besar
Tentukan apakah tanaman memerlukan rumah baru atau tidak
Salah satu tanda jelas bahwa tanaman perlu repotting adalah adanya akar yang terlihat. Jadi, jika akar tanaman terlihat muncul di bagian atas tanah atau jika kita melihat ada akar tumbuh melalui lubang drainase di bagian bawah pot, segera siapkan alat.
"Itu pertanda bahwa tanaman membutuhkan lebih banyak ruang," kata Mast.
Petunjuk lainnya, jika air mengalir melalui pot dan keluar dari lubang drainase saat menyiram, artinya akar mengambil terlalu banyak tempat di dalam pot, membuat rasio tanah-ke-akar yang kurang baik.
Perhatikan ruangan di rumah
Jika ruangan di rumah kita terbatas, pilihlah area terbuka seperti ruang bawah tanah atau teras luar ruangan.
Tumpahan tanah tidak dapat dihindari, karena itulah, Mast merekomendasikan untuk meletakkan beberapa kain bekas sebagai alas tanah dan potongan tanaman liar.
Pilih pot yang sesuai
Saat memilih pot baru, pilih wadah yang berdiameter sekitar 5 cm lebih besar dari pot sebelumnya. Sebab, jika pot baru melebihi batas 5 cm, tanaman kita mungkin akan rusak karena kelebihan tanah dapat menyebabkan tanaman basah dan kerusakan akar saat tumbuh.
Lalu, ingatlah untuk memilih pot dengan lubang drainase.
"Tanaman tanpa drainase jauh lebih rentan mengalami pembusukan akar dan kematian akibat penyiraman yang berlebihan," kata Mast.
Baca juga: Perlunya Mengganti Pot agar Tanaman Subur
Tambahkan tanah segar ke dalam campuran
Setelah memilih pot, isi pot sepertiga penuh dengan tanah pot segar. Lakukan ini dengan menggeser tanaman dari pot asalnya dan menggoyangkannya dengan lembut untuk mendorong akarnya agar ikut naik.
Lalu, dengan bantuan gunting tajam atau gunting pemangkas, potong akar yang mati, lembek, berubah warna, atau terlalu panjang. Mast juga mengatakan bahwa kita juga harus menyeka bagian pisau gunting dengan alkohol di sela-sela memotong.
Posisikan tanaman
Selanjutnya, tempatkan tanaman di tengah pot baru dan posisikan bagian atas akarnya sekitar 2,5 cm di bawah bagian atas pot dengan hati-hati.
Setelah itu, Isi pot dengan tanah, padatkan tanah di sekitar akar, dan sisakan ruang sekitar 2,5 hingga 5 cm antara tanah dan tepi pot.
"Ini memungkinkan kita untuk menyirami tanaman tanpa cairan tumpah ke tepi terlalu cepat," kata Mast.
Siram tanaman
Terakhir, sirami tanaman secara menyeluruh, hingga air mengalir bebas dari dasar pot. Setelah itu, biarkan tanaman "beristirahat" sehingga semua air mengalir dari pot baru kita, lalu letakkan pot di saucer barunya.
Jika air mulai menggenang di atas saucer, biarkan tanaman terpisah dari saucer selama beberapa menit lebih lama agar terkuras dengan baik.
Baca juga: Tak Perlu Beli, 6 Barang Bekas Ini Bisa Jadi Pengganti Pot Tanaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.