Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru, Rokok Elektrik Tidak Efektif Kurangi Kecanduan Merokok

Kompas.com - 25/10/2021, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Beberapa uji klinis menyebut bahwa menawarkan rokok elektrik sebagai bagian dari program berhenti -ditambah dengan konseling- bisa lebih efektif daripada konseling ditambah plester nikotin atau mengunyah permen karet.

Seorang profesor yang juga pakar pengendalian tembakau asal Georgia State University, Atlanta, Terry Pechacek mengatakan bahwa kunci berhenti merokok sebenarnya terletak pada dukungan dan panduan tentang cara menggunakan rokok elektrik sebagai bantuan penghentian merokok.

Jika perokok tidak diberikan dukungan dan panduan, maka tak mengherankan bila rokok elektrik tidak bermanfaat.

"Dan, itu tidak mengejutkan," kata Pechacek, yang menulis editorial yang diterbitkan dengan studi baru tersebut.

Baca juga: Salah, Vape Bukan Jembatan untuk Berhenti Merokok...

Dia mengatakan perokok yang beralih menggunakan rokok elektrik dapat kambuh ketika terapi pengganti nikotin bisa didapat tanpa resep, dan mereka menggunakannya sendiri.

Di AS, rokok elektrik tidak disetujui atau direkomendasikan sebagai bantuan berhenti merokok. Namun, ada dua obat yang direkomendasikan untuk berhenti merokok, yaitu Varenicline (Chantix) dan antidepresan bupropion (Wellbutrin).

Dr. Jamie Garfield yang merupakan juru bicara sukarelawan medis dari American Lung Association mengatakan pihaknya memiliki terapi yang sudah mendapat persetujuan FDA.

Lanjutnya, Varenicline yang digunakan sebagai obat berhenti merokok adalah pilihan pertama yang kemudian diikuti oleh terapi penggantian bupropion atau nikotin, dengan diikuti konseling.

"Saya tidak merekomendasikan rokok elektrik dalam konteks apa pun kepada siapa pun," kata Garfield.

Dia mencatat bahwa tidak ada uji klinis yang membandingkan rokok elektrik dengan obat yang disetujui FDA dalam membantu perokok berhenti.

Di samping itu, tambahnya, ada bahaya yang lebih luas selain akses luas ke rokok elektrik.

Yaitu, ketika pecandu rokok tembakau beralih ke rokok elektrik, tidak serta merta ia melupakan kebiasaan lamanya tersebut

Justru, orang itu akan menjadi pengguna rokok elektrik, sekaligus masih menghisap rokok tembakau.

Baca juga: Hubungan Mengerikan antara Vape dan Virus Corona

Kecanduan rokok elektrik

Garfield mengatakan penggunaan rokok elektrik oleh remaja telah menjadi masalah kesehatan utama dalam masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com