KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia sangat menggemari berbagai jenis makanan yang digoreng. Terbukti, gorengan sudah menjadi lauk maupun camilan yang wajib dinikmati setiap hari.
Makan yang digoreng dengan minyak panas memang terasa gurih dan renyah. Rasanya seakan jauh lebih nikmat dibandingkan makanan yang dikukus atau direbus.
Padahal, gorengan memberikan banyak risiko kesehatan untuk tubuh kita. Selain itu, terlalu sering makan gorengan juga berakibat buruk pada kondisi kulit.
Pasalnya, minyak goreng yang dipakai untuk memasak makanan tersebut mengandung kalori dan lemak yang menambah kandungan jahat untuk tubuh. Satu sendok minyak goreng mengandung 14 gram lemak dan 120 kalori.
Proses pemanasan tinggi ketika menggoreng juga membuat kandungan nutrisi makanan tersebut hilang. Hal ini membuat kita hanya merasa kenyang tanpa mendapatkan manfaat gizi dan vitamin dari makanan yang dikonsumsi.
Baca juga: Makan Gorengan Setiap Hari Picu Risiko Kematian Dini
Makan gorengan memang nikmat dilakukan kapan saja. Apalagi, kita terbiasa dengan berbagai menu gorengan di sekitar kita.
Mulai dari tahu, tempe, ayam sampai sayur semua bisa digoreng dan terasa enak. Cara memasak ini juga dianggap jauh lebih praktis dan cepat.
Namun, kebiasaan makan gorengan berlebihan rupanya memberikan banyak risiko buruk. Beberapa diantaranya,
Dikutip dari Kompas.com, (08/05/2020), Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Abdi Waluyo, Arini Astasari Widodo mengatakan kebiasaan makan gorengan bisa memicu penuaan dini.
Pasalnya, proses menggoreng meningkatkan molekul AGE (advanced glycation end products) yang mengakibatkan kerusakan kolagen dan elastin di dalam kulit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.