Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Apa Saja?

Kompas.com - 26/10/2021, 12:27 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banyak yang mengatakan bahwa makanan sempurna saat sedang sakit itu adalah makanan hangat, seperti teh atau sup ayam. Alasannya, karena makanan-makanan itu dianggap dapat membantu memerangi penyakit.

Namun, apakah itu benar? Apakah makanan memang dapat membantu mencegah penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh?

Jawabannya, benar. Sebab, pemilihan makanan yang tepat dapat mencegah penyakit dan membantu kita pulih lebih cepat.

“Tidak ada keraguan bahwa diet sehat dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit,” kata ahli imunologi Cassandra Calabrese, DO.

“Apa yang kita masukkan ke dalam tubuh penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk sistem kekebalan,” tambahnya.

Baca juga: Hindari, 5 Makanan yang Turunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Namun, makanan dan diet seperti apa yang perlu dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh? Berikut tips dari dr. Calabrese

Terapkan diet anti-inflamasi

Cukup banyak makanan yang bisa memicu peradangan. Dan ketika tubuh mengalami terlalu banyak peradangan, sistem kekebalan tubuh akan terpicu untuk melawannya.

Karena itu, turunkan peradangan dan bantu sistem kekebalan dengan mengubah jenis lemak yang dimakan dan menerapkan diet anti inflamasi.

Berikut ini beberapa tipsnya.

Kurangi lemak jenuh

Lemak jenuh menyebabkan peradangan, jadi sebaiknya kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti kue kering dan cake, susu penuh lemak: termasuk krim, keju, dan mentega, lemak babi, minyak kelapa sawit, dan daging merah.

Baca juga: Waspadai, 5 Jenis Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh Tinggi

Hindari lemak trans

Lemak trans buruk bagi jantung dan menyebabkan peradangan. Jadi, cobalah untuk menghilangkannya dari menu dengan menghindari makanan yang mengandung minyak "terhidrogenasi parsial,” meski labelnya telah mengatakan "nol gram lemak trans per porsi."

Pasalnya, produsen makanan dapat membuat klaim itu jika produk memiliki hingga 0,5 gram lemak trans per porsi.

Nah, meski banyak produsen makanan telah menghilangkan lemak trans dari produknya, tetap saja ada beberapa makanan kemasan dan makanan panggang yang masih mengandung lemak trans, seperti biskuit, kue kering, cracker, donat, margarin, dan kulit pie.

Meningkatkan lemak omega-3

Memakan makanan dengan kandungan lemak omega-3 tinggi dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.

Ikan berlemak biasanya merupakan sumber yang baik dari lemak anti-inflamasi ini, jadi pertimbangkan untuk memakan tuna albakora, ikan haring, ikan kembung, ikan salmon, sarden, dan ikan trout.

Namun, beberapa ikan mengandung merkuri dan kontaminan lain yang dapat berbahaya bagi bayi sebelum lahir atau anak-anak. Jadi, wanita hamil atau menyusui dan orang tua dari anak kecil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memakannya.

Untuk yang vegetarian, bisa mencoba mengonsumsi makanan seperti minyak canola, biji chia, edamame, biji rami giling atau minyak biji rami, biji labu, atau kenari.

Baca juga: Mengapa Kita Butuh Asam Lemak Omega-3

Lakukan diet Mediterania

Ilustrasi. Ilustrasi.
Dokter Calabrese menyarankan diet Mediterania untuk menjaga kekebalan tubuh.

Seperti namanya, diet Mediterania mengacu pada pola makan tradisional orang-orang yang tinggal di dekat laut Mediterania.

Biasanya, makanan yang dimakan adalah buah-buahan dan sayur-sayuran, protein tanpa lemak seperti ikan dan unggas, kacang-kacangan dan biji-bijian, minyak zaitun, serta biji-bijian utuh.

Orang yang menganut diet ini juga biasanya menjauhi makanan seperti daging olahan seperti hot dog dan bacon, daging merah, makanan manis dan dessert, makanan olahan, gorengan, dan cepat saji, serta roti dan biji-bijian putih atau halus.

Tentu akan sulit jika langsung mengganti pola makan. Namun, kita tetap bisa melakukannya perlahan-lahan dan tidak sekaligus.

Misalnya, mulai beralih ke roti gandum dan makan buah untuk pencuci mulut. Lalu setelah merasa nyaman dengan perubahan itu, ambil langkah lain.

Kita juga bisa mulai mengganti daging merah dan olahan dengan ikan dan ayam tanpa lemak atau memilih susu bebas lemak untuk mengganti susu full-cream.

Baca juga: Diet Mediterania Dinilai Memiliki Manfaat Kesehatan Jangka Panjang

Lawan flu dengan diet dan vaksin flu

Mengubah perubahan pola makan bukanlah jaminan bahwa kita tidak akan pernah sakit, meski dapat membantu sistem kekebalan melawan virus dan penyakit lainnya.

Karenanya kita bisa mencoba mempertimbangkan vaksin flu atau vaksin lainnya.

“Vaksin adalah salah satu hal terpenting yang bisa kita lakukan. Lalu, cuci tangan secara teratur dan makan makanan yang sehat. Jika melakukan semua hal ini, kita memiliki peluang bagus untuk tetap sehat selama musim flu dan seterusnya,” ujar Dr. Calabrese.

Baca juga: Makanan untuk Tingkatkan Mood di Cuaca Dingin

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com