Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2021, 14:29 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

2. Pentingnya mendengarkan bagi kesehatan mental

Mendengarkan adalah hal yang memungkinkan kita untuk mengembangkan rasa ingin tahu tentang pengalaman orang lain, meningkatkan kasih sayang dan empati, serta meningkatkan koneksi.

Jika kita tidak mendengarkan orang lain atau tidak didengarkan, itu dapat berdampak negatif pada rasa terhubung dan memiliki.

Ketika kita tidak didengarkan, maka kita merasa tidak dihargai, tidak diperhatikan, dan kesepian. Semua itu akan memicu perasaan malu, cemas, dan depresi.

Kenapa orang bisa mendengar namun tidak mendengarkan?

"Orang sering mendengarkan dengan maksud untuk merespons daripada memahami. Ini artinya orang lebih sering mendengar daripada mendengarkan," kata Workman.

Workman mencantumkan beberapa alasan mengapa seseorang mampu mendengar namun tidak mendengarkan, antara lain tak punya keterampilan mendengarkan, sibuk atau melamun, serta punya kecemasan sosial sehingga takut dengan apa yang orang lain pikirkan.

Baca juga: Tetangga kok Gitu? Konflik yang Muncul karena Minim-nya Komunikasi

Dalam kasus tersebut, Workman menganjurkan untuk meninjau kembali nilai-nilai yang kita anut dan menyadari jenis koneksi serta hubungan apa yang penting bagi kita. Hal itu --tentu saja, termasuk jenis mitra yang kita inginkan.

Tips menjadi pendengar yang baik

Workman menyarankan beberapa tips yang dapat membantu kita meningkatkan keterampilan mendengarkan:

1. Meningkatkan kemampuan mendengarkan

Menetapkan tujuan yang jelas untuk melatih keterampilan mendengarkan dapat membantu kita berpikir lebih konkret tentang bagaimana, kapan, dan dengan siapa kita berlatih.

Baca juga: 3 Kesalahan Komunikasi yang Bisa Hancurkan Hubungan

2. Melatih mindfulness

Perhatian penuh atau mindfulness akan membantu kita menjadi lebih hadir. Fokuslah pada apa yang menjadi perhatian kita saat ini, apakah itu orang yang berbicara kepada kita atau sesuatu yang lain?

Jika perhatian kita tertuju pada hal lain, arahkan kembali fokus kita ke orang tersebut dengan memerhatikan perubahan dalam suara, kata-kata yang mereka gunakan, dan ekspresi nonverbal mereka.

3. Memiliki rasa ingin tahu

Mengadopsi pola pikir ingin tahu memungkinkan kita untuk benar-benar mendengarkan dan memahami.

Dengan demikian, kita secara otomatis menjadi lebih ingin tahu dan tertarik pada pembicaraan seseorang.

4. Tidak berasumsi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com