KOMPAS.com – Pernahkah kamu merasa gatal-gatal saat menyentuh atau mengenakan barang-barang berbahan logam seperti koin, perhiasan, atau bahkan gagang pintu?
Jika iya, mungkin kamu memiliki dermatitis kontak, dengan logam sebagai pemicunya.
Reaksi dan gejala dermatitis kontak akibat logam ini umumnya sama dengan gejala alergi lainnya, hanya saja, logam yang bersentuhan dengan kulit kitalah yang menjadi pemicunya.
Dermatitis kontak ini terjadi karena sel-sel kulit mengambil molekul kecil dari logam yang menuju ke kelenjar getah bening.
Tubuh kita akan memperlakukan zat itu sebagai semacam penyerbu asing dan dengan cepat meningkatkan respons imun.
Baca juga: 4 Penyebab Mata Merah, Salah Satunya Alergi
Hasilnya, kulit akan mengalami kemerahan, gatal, bengkak atau ruam, melepuh, atau bersisik.
Gejala alergi logam ini bisa bervariasi dari ringan hingga berat. Gejalanya pun berulang, setiap melakukan kontak dengan logam, kulit pun akan bereaksi.
Ternyata, hampir semua logam, termasuk emas.
“Kita bisa alergi terhadap logam apa pun,” kata dokter kulit John Anthony, MD.
“Namun, nikel, kobalt dan kromat adalah yang paling umum. Produsen sering menggunakan nikel dan kobalt untuk memadukannya dengan logam lain."
"Kita menemukan logam semacam ini dalam perhiasan berkualitas rendah seperti perhiasan imitasi,” kata dia.
Jadi, jika kita memiliki alergi terhadap logam seperti nikel, kobalt, dan kromat, Anthony menyarankan untuk mengganti perhiasan imitasi.
Menggunakan perhiasan yang terbuat dari dari logam berkualitas lebih tinggi cenderung tidak menyebabkan reaksi.
Baca juga: Cara Mengenali Alergi Susu Sapi pada Anak
Logam yang cenderung tidak menyebabkan reaksi, antara lain tembaga, emas kuning, platinum, stainless steel, atau perak sterling.
Lalu jika memilih emas, pastikan untuk memilh emas kuning 14 karat atau lebih dan hindari emas putih atau perhiasan berlapis, karena terkadang dicampur dengan nikel atau kobalt.