Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Pengaruh Buruk Makanan yang Digoreng pada Kesehatan Mental

Kompas.com - 26/10/2021, 20:15 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Banyak orang sudah tahu bahwa makanan yang digoreng berpengaruh buruk pada kesehatan tubuh.

Kebiasaan makan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan naiknya kolestrol, risiko penyakit jantung, dan obesitas.

Namun tak banyak yang menyadari bahwa kecenderungan mengkonsumsi makanan gorengan juga berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang.

Makanan yang digoreng, terutama yang tidak sehat seperti junk food, harus dihindari khususnya oleh penderita depresi dan kecemasan.

Makanan seperti ayam goreng, kentang goreng, donat bahkan gorengan pinggir jalan memiliki nilai gizi yang kecil dan sulit dicerna oleh tubuh.

Ketika tubuh tidak mampu mencerna dan mengolah makanan, maka akan menyebabkan kelebihan gas, refluks asam, dan keluhan gastrointestinal lainnya. 

Berbagai keluhan ini dapat menghasilkan gejala yang memicu kecemasan maupun depresi yang dialami.

Keluhan kesehatan pencernaan jangka panjang, seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD), terkadang menyebabkan penderita terbangun di malam hari dengan napas terengah-engah.

Refluks asam juga dapat menyebabkan muntah ringan yang mengakibatkan sensasi tersedak sehingga amat berbahaya.

Baca juga: Bahaya Makan Gorengan Berlebihan, Termasuk Memicu Penuaan Dini

Hindari makanan yang digoreng untuk jaga kesehatan mental

Ilustrasi gorenganRahul D Silva Ilustrasi gorengan
Penelitian tahun 2016 menyatakan, frekuensi konsumsi makanan cepat saji yang dominan digoreng, berkorelasi dengan ketahanan yang lebih rendah terhadap depresi.

Artinya meskipun terasa gurih dan renyah, makanan yang digoreng membuat kita lebih rentan mengalami depresi.

Sejumlah riset lainnya juga menyebutkan ada kaitan antara makanan yang dikonsumsi dengan kesehatan mental seseorang. Meskipun korelasinya belum jelas namun makanan sehat tinggi nutrisi lebih baik untuk tubuh baik fisik maupun mental.

Sedangkan makanan yang digoreng, makanan manis, dan daging olahan menyebabkan peningkatan risiko depresi, suasana hati yang rendah dan kecemasan pada anak-anak dan remaja.

Studi serupa juga dilakukan pada orang dewasa yang lebih tua dan menghasilkan temuan yang sama.

Pola makan yang rendah serat ini juga telah terbukti mempengaruhi bagian otak yang penting untuk pembelajaran dan memori.

Beberapa nutrisi bertindak sebagai busi yang memengaruhi cara kerja otak kita, sehingga menjadi lebih penting untuk mengonsumsi makanan sehat yang seimbang dan bervariasi.

Jadi, jika kamu penggemar berat gorengan, ada baiknya mulai menguranginya demi kesehatan fisik dan mental. 

Baca juga: Makan Gorengan Setiap Hari Picu Risiko Kematian Dini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com