Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/10/2021, 10:59 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Penyebab rendahnya harga diri

Ada berbagai faktor yang memengaruhi tinggi rendahnya harga diri seseorang.
Faktor yang memengaruhi harga diri termasuk apakah kebutuhan, pikiran, perasaan, kontribusi, dan ide-ide kita dihargai atau tidak.

Faktor lain seperti berpikir positif, riwayat keluarga, pandangan pribadi, teman-teman kita, serta panutan atau sosok yang kita puja juga memengaruhi harga diri kita.

Mengalami peristiwa hidup yang menantang atau trauma seperti perceraian, kekerasan, rasisme, pengabaian, kemiskinan, bencana alam, ditindas, atau diperlakukan buruk juga berujung pada rendahnya harga diri.

Kemampuan kita dalam mengatasi sesuatu, sikap positif dari pandangan pribadi, dan ketahanan kita akan memberi pengaruh pada harga diri kita setelah mengalami peristiwa yang negatif.

Baca juga: Mencintai Diri Sendiri, Bagaimana Caranya?

Menumbuhkan harga diri tinggi

Menumbuhkan harga diri dan ketahanan yang tinggi bukanlah tugas yang mudah, tetapi itu bisa dilakukan untuk membawa perubahan besar.

Komponen penting dari harga diri adalah pola pikir kita, apa yang kita fokuskan, dan optimisme, bukan sekadar fakta atau peristiwa dalam hidup.

Membangun harga diri membutuhkan usaha, tekad, dan kemauan untuk melawan pikiran negatif tentang diri kita.

Sangat penting untuk melepaskan hal-hal tertentu yang mengganggu kita dan berusaha memperbaiki diri di area yang ingin kita ubah.

Jika kita menghargai diri sendiri dan memiliki harga diri yang tinggi, kita dapat berkontribusi untuk melakukan sesuatu guna meningkatkan harga diri kita.

Pada dasarnya, ini tentang menerima dan mencintai diri apa adanya.

Baca juga: Pandemi Bikin Orang Indonesia Tidak Bahagia, Apa Pemicunya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com