Menurut Healthline, udara kering adalah penyebab mimisan yang paling umum. Tinggal di lingkungan kering bisa mengeringkan selaput hidung.
Kekeringan ini dapat menyebabkan pengerasan kulit di dalam hidung. Kerak tersebut mungkin terasa gatal atau menjadi iritasi.
Itulah mengapa, jika dalam hidung tergores atau kita mengorek kotoran hidung, itu juga bisa menjadi penyebab mimisan.
Secara lengkap, berikut sejumlah penyebab mimisan yang umum terjadi:
Sementara penyebab mimisan lainnya yang jarang terjadi meliputi:
Baca juga: Seputar Mimisan pada Anak yang Wajib Diketahui Orangtua
Mengetahui penyebab mimisan yang kita alami bisa membantu menemukan solusi yang tepat untuk menghentikannya.
Namun secara umum, jika mengalami mimisan, rileks terlebih dahulu.
Lalu, duduk dengan tegak dan condongkan tubuh dan kepala sedikit ke depan. Hal ini dilakukan untuk mencegah darah mengalir ke tenggorokan yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. Jangan berbaring telentang atau meletakkan kepala di antara kedua kaki.
Ketika mencoba menghentikan mimisan, bernapaslah melalui mulut. Gunakan tisu atau lap basah untuk menampung darah yang menetes.
Kemudian, gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menjepit bagian lunak di batang hidung yang membentuk jembatan hidung. Menekan pada atau di atas bagian tulang hidung tidak akan memberikan tekanan yang dapat membantu menghentikan pendarahan.
Terus tekan bagian hidung tersebut selama minimal 5 menit, kemudian periksa kembali apakah pendarahan sudah berhenti. Jika hidung masih mengeluarkan darah, lanjutkan menekan area tersebut selama 10 menit lagi.
Jika perlu, gunakan kompres es ke batang hidung untuk lebih membantu menyempitkan pembuluh darah dan memberikan kenyamanan. Ini bukan langkah yang harus dilakukan, tetapi dapat dicoba jika mau.
Kita dapat menyemprotkan semprotan dekongestan yang dijual bebas ke sisi hidung yang berdarah dan memberikan tekanan pada hidung seperti pada poin sebelumnya. Namun, hindari menggunakan semprotan ini untuk jangka panjang karena malah meningkatkan kemungkinan mimisan.
Setelah pendarahan berhenti, jangan membungkuk atau mengangkat beban berat. Jangan meniup atau menggosok hidung selama beberapa hari.
Kebanyakan kasus mimisan tidak memerlukan perhatian medis.
Namun, kita perlu mengunjungi dokter jika mimisan berlangsung lebih dari 20 menit, atau jika terjadi setelah cedera.
Kondisi tersebut bisa jadi merupakan tanda mimisan posterior atua mimisan yang lebih serius.
Gejala penyerta lain yang mungkin membuat kasus mimisan perlu penanganan medis seperti kesulitan bernapas, mengeluarkan banyak darah, muntah karena menelan banyak darah, dan lainnya.
Cedera yang mungkin menyebabkan mimisan termasuk jatuh, kecelakaan mobil, atau pukulan di wajah. Mimisan yang terjadi setelah cedera dapat mengindikasikan hidung patah, patah tulang tengkorak, atau pendarahan internal.
Baca juga: Hidung Mimisan? Hentikan dengan Cara Berikut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.