KOMPAS.com - Mendengkur saat tidur sering kali dianggap sebagai kondisi yang biasa, misalnya tanda bahwa seseeorang tidur nyenyak. Padahal, mendengkur juga bisa menjadi gejala obstructive sleep apnea (OSA).
Obstructive sleep apnea adalah gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur akibat sumbatan jalan napas dan otot di belakang tenggorokan.
Ketika menderita obstructive sleep apnea, kualitas tidur seseorang akan menurun sehingga proses pembentukan imun tidak terjadi.
Dokter spesialis THT - bedah kepala dan leher konsultan laring faring, Dr dr Fauziah Fardizza, SpTHT-KL (K), FICS mengatakan, masalah terbesar akibat obstructive sleep apnea adalah masalah kardiovaskular.
Sayangnya, kondisi ini masih belum banyak diperhatikan.
"Mendengkur yang bahaya ini seperti fenomena gunung es, seperti sedikit padahal banyak sekali. Karena terjadinya ketika tidur jadi orang tidak terlalu memerhatikan, apalagi kalau tidurnya sendiri."
Demikian diungkapkan oleh Fauziah dalam diskusi media secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Anak Juga Bisa Alami Sleep Apnea, Kenali Gejalanya
Tidak semua mendengkur perlu penanganan medis. Penting untuk mengenali gejala mendengkur yang berbahaya akibat obstructive sleep apnea, sehingga kita bisa berkonsultasi segera dengan dokter.
"Ada mendengkur yang tidak berbahaya, tapi ada yang berbahaya sehingga pasangan tidurnya ketakutan dengan dengkuran itu," ucap dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah itu.
Fauziah menyebutkan bahwa gejala obstructive sleep apnea terbagi menjadi dua, yakni gejala malam dan siang.
Namun secara keseluruhan, berikut beberapa gejala mendengkur yang berbahaya akibat obstructive sleep apnea dan dapat kita perhatikan:
Salah satu gejala mendengkur yang berbahaya adalah ketika disertai henti napas.
Pasangan tidur individu dengan obstructive sleep apnea mungkin mengira dengkuran tersebut berhenti, padahal sebetulnya individu tersebut mungkin mengalami henti napas.
Tertutupnya sebagian jalan napas pada obstructive sleep apnea terjadi selama 10 detik, yang diikuti penurunan kadar oksigen.