Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 8 Gejala Mendengkur yang Berbahaya bagi Kesehatan

Kompas.com - 27/10/2021, 21:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

"Mendengkur disertai dengan suara dengkuran yang terhenti atau seperti pause. Dilanjutkan suara mendengkur yang lebih keras, atau seperti suara tersedak atau batuk," ujarnya.

2. Tersedak atau batuk setelah dengkuran terhenti

Seperti dijelaskan sebelumnya, tertutupnya jalan napas pada penderita obstructive sleep apnea dapat terjadi selama 10 detik dan diikuti penurunan kadar oksigen.

Ketika jalan napas terganggu, tubuh akan bereaksi dan "menyuruh" kita untuk bernapas dengan tersedak atau batuk, atau kita terbangun.

3. Gelisah saat tidur

Pada anak, biasanya salah satu gejala obstructive sleep apnea adalah gelisah saat tidur. Hal itu terjadi karena tubuh anak berusaha mencari posisi tidur paling nyaman untuk bernapas.

Terkadang, posisi tidur anak juga bisa "berputar" seperti jam.

4. Sering ke kamar kecil

Penderita obstructive sleep apnea sering kali mengalami gangguan antidiuretic hormone (ADH) sehingga menyebabkan gangguan berkemih.

Itulah mengapa salah satu gejalanya adalah bolak balik pergi ke kamar mandi di tengah malam.

5. Tidak segar di pagi hari

Selain gejala malam, ada pula gejala siang untuk obstructive sleep apnea. Salah satunya adalah perasaan tidak segar ketika bangu. Tidur.

Hal ini terjadi karena tidur mereka di malam hari terfragmentasi atau terputus-putus, sehingga menyebabkan kualitas tidur yang buruk.

6. Ngantuk di siang hari

Selain bangun dalam kondisi tidak segar, gejala obstructive sleep apnea juga termasuk ngantuk di siang hari dan sulit berkonsentrasi.

Hal ini dikarenakan kualitas tidur yang buruk dari penderita.

Beberapa orang juga mungkin lebih mudah marah karena kualitas tidur yang tidak baik tersebut.

7. Prestasi anak menurun

Pada anak, obstructive sleep apnea biasanya menyebabkan penurunan prestasi karena kondisi ini menyebabkan penurunan konsentrasi dan kantuk di siang hari.

Sementara pada anak yang masih sangat kecil, gejalanya termasuk perilaku hiperaktif.

8. Merasa tenggorokan kering

Ketika jalan napas tertutup, tubuh akan secara otomatis mencari cara untuk bernapas. Itulah mengapa banyak penderita obstructive sleep apnea tidur dalam kondisi mulut terbuka.

Baca juga: 7 Langkah Lenyapkan Kebiasaan Mendengkur

Diagnosis obstructive sleep apnea

Diagnosis obstructive sleep apnea pada dewasa maupun anak dapat dilakukan melalui polisomnografi, yang terdiri dari beberapa tes pada pasien dengan kondisi tidur sehingga menghasilkan grafik untuk diamati.

Misalnya, electroencephalogram (EEG) untuk mengamati gelombang otak, electromyography (EMG) untuk memeriksa dan merekam aktivitas sinyal otot, electrocardiogram (EKG) untuk mengamati kondisi jantung, dan lainnya di rumah sakit.

"(Dampak kesehatannya) tidak sekarang. Tapi 4-5 tahun lagi bisa terjadi gangguan serangan jantung, stroke, atau bahkan impotensi. Jadi jangan main-main dengan OSA," tuturnya.

Baca juga: Mendengkur Hilang dengan Ubah Pola Makan, Bagaimana Caranya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com