KOMPAS.com - Ada banyak penyebab perut buncit, termasuk pola makan buruk, kurang gerak dan olahraga, dan stres. Melakukan perubahan gaya hidup, termasuk pola makan, dapat membantu menghilangkan lemak perut dan tampilan perut buncit.
Ada dua jenis lemak yang menjadi penyebab perut buncit, yakni lemak viseral dan lemak subkutan.
Medical News Today menjelaskan, lemak viseral adalah jenis lemak yang berada di sekeliling organ di area perut, sementara lemak subkutan adalah lemak yang ada di balik kulit.
Komplikasi kesehatan akibst lemak viseral lebih berbahaya daripada lemak subkutan.
Perut buncit dan kelebihan berat badan secara umum dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti peningkatan risiko, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Baca juga: 4 Jenis Olahraga Mengecilkan Perut Buncit dengan Cepat
Menurut The Healthy, berikut sejumlah jenis makanan penyebab perut buncit yang perlu diwaspadai dan dibatasi agar konsumsinya tidak berlebihan:
Tidak semua karbohidrat buruk. Karbohidrat bahkan dibutuhkan oleh tubuh untuk menyediakan energi.
Spesialis kesehatan wanita integratif dari Massachusetts Barat, Aviva Romm, MD mengatakan, karbohidrat kompleks seperti ubi jalar dan nasi merah baik untuk dikonsumsi, selama jumlahnya tidak berlebihan.
Namun, sumber karbohidrat sederhana, seperti roti putih atau nasi putih dapat menyebabkan lonjakan gula dan insulin, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Mengonsumsi karbohidrat sederhana secara rutin untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi insulin, peradangan, kegemukan dan obesitas, dan lainnya, yang pada akhirnya juga bisa menjadi makanan penyebab perut buncit.
Baca juga: Ketahui Berapa Jumlah Kalori Nasi Putih yang Dimakan Setiap Hari
Ada tiga jenis lemak makanan yang berkaitan dengan peradangan dan berkontribusi sebagai makanan penyebab perut buncit, yakni lemak trans, lemak jenuh, dan lemak omega-6.
Lemak trans biasa ditemukan pada makanan yang dipanggang dan digoreng. Para ahli dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Lemak trans ditemukan dalam potongan daging olahan dan tinggi lemak, susu full-fat, beberapa permen, minyak jagung, minyak safflower, minyak bunga matahari, dan lainnya.
Sementara sumber lemak sehat seperti minyak zaitun dan alpukat baik untuk dikonsumsi. Lemak sehat dibutuhkan tubuh untuk fungsi sel yang sehat dan mencegah makan berlebih.
Baca juga: Waspadai, 5 Jenis Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh Tinggi
Tak hanya itu, makanan tinggi kalori dan lemak jenuh juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Ahli gizi berlisensi dari Florida, Julie Rothenberg, RD menjelaskan, daging olahan sangat sulit dicerna oleh tubuh dan bisa berdiam di usus lebih lama karena sulit dipecah.
Daging olahan juga rendah serat, sehingga kurang baik untuk pencernaan yang sehat.
Baca juga: Pengaruh Jarang Makan Daging pada Tubuh Seseorang
Gorengan atau makanan yang digoreng dapat menyebabkan refluks asam dan heartburn.
Rothenberg menjelaskan, ketika berada dalam perut kita, efek gorengan sama seperti daging olahan, yakni butuh waktu lebih lama untuk dicerna karena kandungan lemaknya yang tinggi. Hal itu membuat gorengan juga termasuk ke dalam daftar makanan penyebab perut buncit.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek negatif gorengan, misalnya mengganti cara pengolahan menjadi dipanggang atau dikukus.
Baca juga: Jauhi Gorengan, Ini Camilan Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol
Romm menjelaskan, produk tepung olahan, seperti roti putih, dapat mengganggu kemampuan tubuh mempertahankan energi dan kadar gula darah yang baik.
Pada akhirnya, konsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Minuman tinggi fruktosa juga tidak baik bagi kesehatan, misalnya jus buah dan teh manis.
Soda juga termasuk minuman penyebab perut buncit.
Mayo Clinic mencatat bahwa minuman berkarbonasi melepaskan gas karbon dioksida yang dapat menyebabkan sendawa dan ketidaknyamanan perut secara umum.
Jadi, jika sedang mencari informasi tentang makanan penyebab perut buncit, tiga jenis minuman itu juga perlu dihindari.
Baca juga: Waspadai, 6 Makanan/Minuman Sehat yang Mengandung Banyak Gula
Alkohol membawa banyak kalori kosong. Meminumnya dalam jumlah banyak dapat memperlambat proses pembakaran lemak tubuh.
Ahli gizi holistik dari The Power of Food Education, Robin DeCicco mengatakan, alkohol berubah menjadi gula, seperti halnya pati.
Oleh karena itu, efeknya juga sama, yakni menyebabkan perut buncit.
Selain itu, konsumsi alkohol juga membuat seseorang lebih mungkin mengonsumsi makanan tidak sehat, yang pada akhirnya juga berkontribusi sebagai penyebab perut buncit.
Baca juga: Hindari Konsumsi Alkohol Sebelum Tidur, Karena...
Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology pada 2019 menjelaskan bahwa perut buncit karena kembung adalah salah satu keluhan umum akibat kelebihan asupan natrium.
Jadi, mengurangi asupan natrium dapat sangat membantu.
Selain itu, camilan asin tinggi garam, seperti keripik kentang, mengandung banyak minyak terhidrogenasi yang merupakan bagian dari lemak jahat.
Baca juga: 7 Tanda Tubuh Kebanyakan Makan Garam, Termasuk Gampang Haus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.