Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaklukkan Masalah Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Kompas.com - 29/10/2021, 18:09 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 dan munculnya berbagai masalah kesehatan mental merupakan fenomena yang ditemui di banyak negara. Hadirnya layanan kesehatan digital bisa menjadi solusi untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental.

Berbagai kebiasaan dan aturan baru yang harus kita lakukan di masa pandemi dapat membuat banyak perubahan perilaku. Mulai dari kekhawatiran berlebihan, stres dan perasaan terisolasi karena keseimbangan hidup terganggu.

“Pada sebagian orang, kebiasaan itu membawa perasaan insecure, overthinking, pengulangan setiap hari, atau tidak ada jadwal bagi yang kena PHK, hingga akhirnya psikologis terganggu,” kata psikolog klinis Jennyfer, M.Psi, dalam acara webinar yang diadakan oleh Good Doctor dan The London School of Public Relations (LSPR) (29/10).

Jennyfer mengatakan, bagaimana pun hidup harus terus berjalan dan kita perlu beradaptasi.

“Yang bisa dilakukan adalah coping mindset, pertama dengan menyadari perasaan diri sendiri dan mencoba menerimanya. Setelah itu melakukan adaptasi, belajar bagaimana mengatasi kondisi baru. Setelah itu implementasikan dengan membuat rencana hidup baru,” ujarnya.

Baca juga: Pahami, Manfaat Me Time untuk Kesehatan Mental

Agar rencana tersebut bisa berjalan, ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Pertama menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, baik itu untuk bekerja, atau belajar.

Menurut Jennyfer, lingkungan yang kondusif akan membuat kita meningkatkan atensi, mengurangi kecemasan dan perilaku lebih teratur.

Kedua, manajemen waktu dan tugas. Meski kita bekerja dari rumah tetapi atur waktu kapan untuk bekerja dan beristirahat, sehingga tugas-tugas bisa diselesaikan.

Ketiga jangan lupa self care yang penting untuk menjaga hubungan yang sehat dengan diri sendiri karena dapat meningkatkan perasaan yang positif, kepercayaan diri dan self-esteem.

Dianjurkan juga menemukan cara baru untuk berinteraksi dengan teman dan tak fokus pada diri sendiri agar bisa menemukan cara produktif untuk bertahan di masa pandemi.

Baca juga: Memiliki Harga Diri yang Tinggi Penting, Kenapa?

Manfaatkan layanan digital untuk kesehatan mental

Dengan berkembangnya layanan kesehatan mental di Indonesia, banyak yang masih perlu dilakukan untuk menurunkan stigma yang diasosiasikan dengan kesehatan mental dan mendorong diskusi tentang kesehatan mental.

Dari sekitar 10 ribu puskesmas di Indonesia, baru 60 persen puskemas yang memberikan layanan kesehatan mental.

Rasio jumlah psikolog dan psikiater dengan pasien juga jauh dari seimbang. Sampai hari ini jumlah psikiater untuk pelayanan kesehatan jiwa hanya mempunyai 1.053 orang. Artinya, satu psikiater melayani sekitar 250 ribu penduduk.

Adhiatma Gunawan, Head of Medical Management GoodDoctor menjelaskan, fitur konsultasi online membuat milenial bisa mengakses pengobatan kesehatan mental dengan lebih mudah.

“Kebanyakan anak muda tidak nyaman menceritakan masalah emosional dan mental mereka kepada orang tua karena adanya stigma, maka telemedis menjadi solusi terbaik bagi milenial untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog tanpa takut dicap negatif,” katanya dalam acara yang sama.

Baca juga: Bermain di Alam Terbuka Jaga Kesehatan Mental Anak

Dengan berbicara kepada tenaga kesehatan professional, mereka akan mendapatkan bimbingan untuk mengatasi kondisi mereka dibandingkan dengan mengandalkan pada informasi generik yang didapatkan secara daring yang dapat mengarah ke swadiagnosis yang berbahaya.

“Di masa peningkatan kasus COVID-19 di antara bulan Mei dan Agustus, kami mencatat peningkatan jumlah konsultasi harian terkait kesehatan mental hingga 80 persen, yang menjadi indikator bahwa semakin banyak kaum milenial yang mau berbicara terbuka tentang kondisi kesehatan mental yang dihadapi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com