Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Salah Nutrisi dengan Ajari si Buah Hati Kebiasaan Makan Baik

Kompas.com - 30/10/2021, 18:46 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber ausmed

KOMPAS.com - Setiap orang tua pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Termasuk saat memberikan asupan gizi lewat makanan kepada si buah hati.

Pemberian asupan gizi yang tepat dan seimbang bagi anak di usia dini, merupakan sebuah keharusan.

Sebab, asupan gizi yang seimbang akan mendukung pembentukan fisik dan kemampuan mental anak. Selain itu, juga bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak agar optimal.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Antasari dr. Attila Dewanti, Sp.A (K) menyebut pemberian asupan gizi yang seimbang kepada anak juga perlu didorong dengan kebiasaan makan yang baik.

Tujuannya, supaya ketika si buah hati sudah tumbuh dewasa, ia dapat menerapkan pola makan baik ini selama hidupnya.

Salah satu cara yang ia sarankan adalah dengan memberikan camilan yang sehat dan bernutrisi.

Dalam hal ini, ia mengatakan orang tua boleh-boleh saja memberikan camilan, namun perlu diperhatikan kandungan gizinya terlebih dulu. Jangan sampai pemberian camilan kepada anak membuat sistem imunnya terganggu.

"Diperkirakan bahwa 15-25% penyakit anak-anak disebabkan karena pemilihan camilan yang kurang tepat," ujar dr. Attila Dewanti, Sp.A (K), dikutip dari rilis Greenfields Indonesia.

dr. Attila Dewanti, Sp.A (K) menjelaskan, pemberian camilan yang sehat dan bernutrisi bagi anak yang sama pentingnya dengan makanan utama, harus diatur dengan kebiasaan makan yang baik.

Baca juga: 5 Tanda Anak Mengalami Kekurangan Nutrisi

Lalu, hal-hal apa saja yang harus diperhatikan orang tua untuk menanamkan kebiasaan tersebut? Berikut tipsnya.

1. Atur waktu makan dengan seluruh keluarga.

2. Usahakan untuk selalu makan bersama si kecil baik itu untuk santapan utama maupun menikmati camilan sehat.

3. Berikan makanan yang bervariasi dan seimbang dari semua kelompok sumber zat gizi.

4. Berikan makanan yang bisa dengan mudah dicerna oleh anak, seperti makanan yang sudah dipotong-potong kecil ataupun ditumbuk halus.

5. Bantu si kecil belajar menggunakan sendok atau milih camilan dengan kemasan siap santap.

6. Libatkan si kecil saat memilih dan mempersiapkan hidangan dan menata meja makan
Jangan gunakan sembarang camilan sebagai “iming-iming”. Berikan pilihan camilan sehat, seperti buah-buahan dan yogurt.

7. Ajarkan anak untuk membaca label pada kemasan makanan saat berbelanja

8. Kurangi makanan siap saji di restoran. Tunjukkan pentingnya menikmati makanan bersama keluarga dengan hidangan sehat yang dimasak di rumah.

Baca juga: Jangan Biasakan Anak Makan Sambil Main Gadget

Hati-hati, kebiasaan makan kurang baik berdampak bisa akibatkan kekurangan gizi

Seperti yang sudah dijelaskan dr. Attila Dewanti, Sp.A (K), ternyata kebiasaan makan yang baik juga berdampak pada seberapa banyak asupan gizi yang diterima anak.

Jika asupan gizi tidak seimbang, si buah hati bisa saja mengalami kekurangan gizi.

Dilansir dari ausmed, ada beberapa dampak kesehatan yang berpotensi dirasakan anak jika mengalami kekurangan gizi.

Adapun, kekurangan gizi yang disebabkan kebiasaan makan kurang baik pada anak terbagi atas gizi kurang dan gizi lebih. Keduanya merupakan penyakit defisiensi yang disebabkan oleh kekurangan gizi.

Pada kasus gizi kurang minat belajar anak menjadi rendah, perkembangan kognitif dan kinerja akademik terpengaruh, terganggunya pertumbuhan dan kematangan fisik, hingga berdampak pada laju pertumbuhan, berat badan, dan tinggi badan.

Sedangkan, pada kasus gizi lebih dapat dilihat dari kelebihn berat badan yang dialami anak. Jika hal ini dibiarkan, maka dikhawatirkan anak akan mengalami obesitas.

Obesitas sendiri sebenarnya adalah bentuk khusus dari malnutrisi, karena kelebihan asupan gizi yang tidak seimbang yang cenderung mengakibatkan kepadatan nutrisi yang rendah serta kandungan lemak dan karbohidrat yang tinggi (Tanumihardjo et al. 2007).

Baca juga: Simak, Ini Sederet Nutrisi Penting bagi Anak yang Aktif dan Senang Berolahraga

Perlunya konsultasi dengan praktisi kesehatan

Untuk mengetahui apakah anak sudah mendapatkan gizi yang cukup, tak ada salahnya jika orang tua mengandalkan peran praktisi kesehatan.

Dalam hal ini, orang tua dapat meminta praktisi kesehatan untuk mengidentifikasi kecenderungan gizi kurang atau gizi lebih pada anak.

Berkaitan dengan penilaian kekurangan gizi pada anak, praktisi kesehatan dapat mempertimbangkan ukuran antropometri, seperti grafik pertumbuhan, indeks massa tubuh, skor Z, dan ketebalan lipatan kulit.

Selain itu, dapat dilakukan juga melalui pengukuran status gizi anak dengan menggunakan berbagai ukuran agar dapat memahami keadaan gizi anak secara komprehensif.

Dengan demikian, dari makronutrien hingga mikronutrien, praktisi kesehatan dapat secara efektif dan tepat menasihati orang tua dan anak-anak tentang pentingnya diet dan nutrisi. Oleh karenanya, pola dan kualitas makanan yang jelas sangatlah penting.

 Baca juga: Coba Metode Jam Makan Serat Ini agar Anak Cukup Nutrisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ausmed
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com