Proses perbaikan jaringan ini juga penting untuk membantu atlet dalam membangun otot dan pulih dari aktivitas olahraga.
Tidur membantu meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.
Selama tidur, tubuh memproduksi sitokin --protein yang mengarahkan sel-sel kekebalan untuk melawan peradangan di seluruh tubuh.
Para peneliti menemukan, kurang tidur meningkatkan produksi sel darah putih tubuh, respons yang sama seperti yang ditunjukkan tubuh saat terkena stres.
Ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan dikaitkan dengan penyakit, salah satunya penyakit jantung.
Gurevich menawarkan tips ini agar kita bisa tidur nyenyak:
Pastikan kita memiliki lingkungan yang sejuk, tenang, dan gelap untuk tidur.
Hindari lampu terang, paparan layar, dan kafein sebelum tidur.
Jika kita berolahraga di malam hari, pastikan aktivitas itu diselesaikan dua atau tiga jam sebelum tidur.
Semakin kita khawatir tentang gangguan tidur, semakin sulit kita untuk tertidur.
Baca juga: Waspadai, 5 Gangguan Tidur yang Bikin Ngantuk Sepanjang Hari
Lakukan apa yang kita bisa untuk memaksimalkan peluang tidur yang nyenyak.
Jika kita mengalami kesulitan dalam tidur atau tetap tertidur, bicarakan dengan dokter.
Kemungkinan ada masalah yang membuat kita mengalami kesulitan tersebut, seperti nyeri kronis, sleep apnea, dan gangguan tiroid.
Cobalah mengidentifikasi penyebab stres dan mengenali bagaimana stres memengaruhi kualitas dan durasi tidur.
Jika kita kesulitan tidur, bangun dari tempat tidur dan pergi ke ruangan lain, tetapi lakukan sesuatu yang membosankan.
Dalam melakukan aktivitas itu, hindarkan diri kita dari ponsel dan jangan menonton televisi atau apa pun yang memancarkan cahaya.
Mencari terapis yang terlatih dalam terapi perilaku kognitif untuk insomnia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.