Hasilnya, ditemukan bahwa mereka yang minum tiga cangkir kopi berkafein setiap harinya memiliki tingkat kekakuan hati yang lebih rendah daripada mereka yang tidak mengonsumsi kopi.
Namun disebutkan, temuan ini tidak ada hubungan yang signifikan antara pengukuran kekakuan hati dan konsumsi kopi atau teh tanpa kafein.
Selain itu, penelitian tersebut mengatakan bahwa konsumsi kopi tidak berdampak pada timbulnya penyakit hati berlemak.
Juga, orang dengan kekakuan hati yang lebih tinggi lebih rentan terhadap sirosis hati, sejenis penyakit hati kronis yang menyebabkan organ kehilangan kemampuan untuk berfungsi dan menyembuhkan dirinya sendiri.
Kendati demikian, perlu diperhatikan bahwa para peneliti tak memasukkan pemanis atau gula pada kopi atau teh yang diteliti.
Pasalnya, minuman dengan gula bisa menyebabkan kekakuan hati yang lebih parah.
"Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh."
Baca juga: Menambahkan Lemon ke Dalam Kopi, Benarkah Mampu Turunkan Berat Badan?
"Bagi kebanyakan orang, minuman yang dimaniskan dengan gula adalah sumber utama gula tambahan dalam makanan."
Demikian ditegaskan editor nutrisi dan ahli diet terdaftar dari EatingWell, Jessica Ball.
"Ini tidak berarti kita tidak dapat menambahkan gula ke kopi atau teh, tetapi perhatikan seberapa banyak yang ditambahkan."
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.