Kurang tidur membuat sistem tubuh, termasuk otak dan kulit, tidak mengalami pembaruan dan perbaikan.
Dalam jangka panjang, hal ini akan memberikan jejak keriput dan garis halus di wajah.
Kebiasaan merokok memengaruhi kondisi kulit sehingga dapat membuat kita terlihat lebih tua.
Kulit terpapar asam tembakau yang mengandung ratusan jenis racun yang tentunya buruk bagi kesehatannya.
Baca juga: Awas, Merokok Memperburuk Rasa Sakit Kronis di Tubuh
Jika terhisap, asap rokok menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mencegah oksigen serta nutrisi beredar ke kulit.
Penelitian membuktikan, seseorang yang merokok lebih dari lima tahun akan mengalami kelopak mata terkulai, kantung mata, kerutan bibir dan munculnya rahang serta garis di sekitar mulut.
Paparan sinar matahari memang dibutuhkan oleh tubuh namun tidak boleh berlebihan.
Kebiasan berjemur di bawah sinar UV akan menyebabkan kulit mengalami proses photoaging, yang bukan hanya menyebabkan penuaan namun juga kanker kulit.
Dalam photoaging, kulit mengembangkan kerutan dan garis-garis halus karena perubahan kolagen dari lapisan dalam kulit yang disebut dermis.
Tanda-tanda photoaging termasuk kerutan, perubahan pigmentasi seperti bintik-bintik penuaan, bintik-bintik hati dan bintik-bintik, hilangnya warna kulit, dan kapiler yang rusak.
Stres juga dapat membuat kita terlihat lebih tua dari umur aslinya.
Baca juga: 12 Cara Menghilangkan Stres, demi Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Harvard Medical School melaporkan, stres berkepanjangan dapat memperpendek telomer, struktur di dalam setiap sel yang berisi informasi genetik yang juga dirusak oleh gula.
Telomer tidak hanya memperpendek proses penuaan secara harfiah, orang dengan telomer yang lebih pendek juga berisiko mengalami kondisi kronis seperti penyakit jantung dan kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.