KOMPAS.com - Musim hujan membuat cuaca menjadi lebih dingin sehingga kadang terasa menyiksa bagi penderita sakit gigi.
Penyakit ini cenderung lebih mudah kambuh sehingga gigi dan gusi terasa ngilu, nyeri dan seperti ditusuk-tusuk.
Gejalanya juga sering dibarengi dengan sakit kepala, demam dan pembengkakan pada gusi yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Gigi di Malam Hari
Sebenarnya, sakit gigi yang semakin sering kambuh ketika musim hujan bukanlah kebetulan belaka.
Molekul di udara terus bergerak menciptakan tekanan udara sehingga perubahannya ini mengubah kadar oksigen di dalam tubuh kita.
Fakta ini dikutip dari laman Allen Orthodontics, klinik kedokteran gigi profesional yang berbasis di North Carolina, Amerika Serikat.
Biasanya, tubuh akan mengatur tingkat tersebut dan mengurangi tekanan pada tulang berongga di wajah.
Caranya dengan melepaskan oksigen yang tersimpan di rongga sinus kita.
Proses ini bermasalah ketika musim hujan yang membuat suhu lebih dingin sehingga hidung menjadi tersumbat.
Baca juga: Sakit Gigi Bisa Picu Penyakit Jantung, Ini Penjelasan Dokter
Kondisi ini membuat oksigen terperangkap dan tidak memiliki akses untuk keluar dari tubuh sehingga memicu rasa sakit di atas mata, hidung dan rahang.
Kondisi inilah yang disebut sebagai sakit kepala karena adanya tekanan.
Gejalanya yakni kepala terasa sangat berat sehingga menyebabkan kita mudah lelah, nyeri wajah dan sakit kepala sebelah.
Baca juga: 9 Cara Cepat Mengobati Sakit Gigi di Malam Hari
Hal ini semakin mudah dirasakan oleh orang yang giginya sudah bermasalah sejak awal. Misalnya gigi berlubang, retak, karang gigi dan berbagai masalah lainnya.
Gigi terdiri dari banyak saraf yang sangat sensitif dan dilindungi oleh email dan gusi.
Sistem pada gigi ini mendeteksi berbagai ancaman seperti perubahan suhu dan tekanan sebagai rasa sakit.