Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 13:27 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis mengalami kanker prostat stadium awal.

Untuk menangani penyakitnya, SBY dikabarkan akan menjalani perawatan di luar negeri.

Adapun kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada prostat. Mayo Clinic menjelaskan, prostat adalah kelenjar kecil penghasil cairan mani pada pria yang berfungsi memberi nutrisi dan mengangkut sperma.

Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Banyak kasus kanker prostat tumbuh lambat dan terbatas pada kelenjar prostat saja, sehingga kemungkinan tidak menyebabkan kerusakan serius.

Meski begitu, beberapa jenis kanker prostat bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat, sehingga memerlukan penanganan.

Baca juga: Idap Kanker Prostat, SBY Lapor ke Jokowi Akan Berobat ke Luar Negeri

Gejala kanker prostat

Menurut American Cancer Society, biasanya kanker prostat stadium awal tidak menimbulkan gejala dan sebagian besar dikenali melalui skrining. Namun, penting untuk mengetahui gejala kanker prostat yang dapat dikenali.SHUTTERSTOCK/Andrii_Video Production Menurut American Cancer Society, biasanya kanker prostat stadium awal tidak menimbulkan gejala dan sebagian besar dikenali melalui skrining. Namun, penting untuk mengetahui gejala kanker prostat yang dapat dikenali.
Menurut American Cancer Society, biasanya kanker prostat stadium awal tidak menimbulkan gejala dan sebagian besar dikenali melalui skrining.

Namun, gejala kanker prostat lebih lanjut dapat meliputi:

  • Masalah buang air kecil, termasuk aliran urine yang lambat atau lemah atau kebutuhan buang air kecil yang lebih sering, terutama di malam hari.
  • Adanya darah pada urine atau air mani.
  • Kesulitan mendapatkan ereksi atau disfungsi ereksi.
  • Nyeri di pinggul, punggung (tulang belakang), dada (tulang rusuk), atau area lain dari kanker yang telah menyebar ke tulang.
  • Merasakan lemah atau mati rasa di kaki.
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus akibat kanker menekan sumsum tulang belakang.

Sebagian besar masalah ini lebih mungkin disebabkan oleh sesuatu selain kanker prostat. Misalnya, kesulitan buang air kecil lebih sering disebabkan oleh benign prostatic hyperplasia (BPH), pertumbuhan prostat non-kanker.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah yang dialami merupakan gejala kanker prostat atau masalah kesehatan lainnya. Dengan begitu, pasien bisa mendapatkan penanganan medis segera sebelum kondisi berkembang menjadi lebih serius.

Beberapa dokter mungkin akan menganjurkan untuk melakukan lebih banyak tes untuk pemeriksaan kanker prostat.

Baca juga: Idap Kanker Prostat Stadium Awal, SBY Masih Melukis hingga Berolahraga

Komplikasi kanker prostat

Penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah yang dialami merupakan gejala kanker prostat atau masalah kesehatan lainnya.SHUTTERSTOCK/SHIDLOVSKI Penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah yang dialami merupakan gejala kanker prostat atau masalah kesehatan lainnya.
Beberapa komplikasi kanker prostat meliputi:

  • Kanker yang menyebar (metastasis)

Kanker prostat dapat menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih, atau melalui aliran darah atau sistem limfatik ke tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar ke tulang berisiko menyebabkan nyeri dan patah tulang. Setelah kanker prostat menyebar ke area tubuh lainnya, tubuh mungkin masih merespon pengobatan dan kanker dapat dikendalikan, tetapi sulit untuk disembuhkan.

  • Inkontinensia

Baik kanker prostat maupun pengobatannya dapat menyebabkan inkontinensia urine. Perawatan inkontinensia tergantung pada jenis kanker prostat yang dialami pasien, misalnya tingkat keparahan. Kemungkinan, inkontinensia dapat membaik seiring waktu. Pilihan pengobatan inkontinensia dapat meliputi obat-obatan, kateter, dan operasi.

  • Disfungsi ereksi

Kanker prostat maupun pengobatannya berisiko menyebabkan disfunfsi ereksi, termasuk pengobatan berupa prosedur pembedahan, radiasi atau pengobatan hormon. Obat-obatan, alat vakum yang membantu mencapai ereksi, dan pembedahan tersedia untuk mengobati disfungsi ereksi.

Penting untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin dan menjalani perawatan sesuai anjuran dokter demi mencegah komplikasi kanker prostat.

Adapun beberapa tindakan pencegahan kanker prostat yang dapat dilakukan, termasuk:

  • Menerapkan diet sehat dan seimbang, yakni dengan memperbanyaj konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Buah dan sayuran mengandung banyak vitamin dan nutrisi penting yang dapat membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Pencegahan kanker prostat melalui pola makan memang belum terbukti secara meyakinkan, namun menerapkan pola makan sehat dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  • Pilih makanan sehat daripada suplemen, sebab tidak ada penelitian yang memastikan bahwa suplemen berperan dalam mengurangi risiko kanker prostat. Pilih makanan yang kaya akan vitamin dan mineral demi menjaga kadar vitamin penting dalam tubuh.
  • Rutin berolahraga, penting untuk menjalaninya rutin hampir setiap hari dalam seminggu. Olahraga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, membantu mempertahankan berat badan, dan meningkatkan suasana hati. Jika baru memulai rutinitas olahraga, mulailah dengan perlahan dan tingkatkan waktu olahraga secara bertahap.
  • Menjaga berat badan sehat, dengan menjalani pola makan sehat dan berolahraga rutin. Jika perlu menurunkan berat badan, cobalah menambah lebih banyak olahraga dan mengurangu jumlah kalori yang diasup setiap harinya. Mintalah bantuan dokter untuk membuat rencana penurunan berat badan yang sehat.
  • Berkonsultasi dengan dokter tentang peningkatan risiko kanker prostat. Jika memiliki risiko kanker prostat yang sangat tinggi, dokter dapat mempertimbangkan obat-obatan atau perawatan lain demi mengurangi risiko kanker berkembang.

Baca juga: Siapa Saja Orang yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Prostat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com