KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis mengalami kanker prostat stadium awal.
Untuk menangani penyakitnya, SBY dikabarkan akan menjalani perawatan di luar negeri.
Adapun kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada prostat. Mayo Clinic menjelaskan, prostat adalah kelenjar kecil penghasil cairan mani pada pria yang berfungsi memberi nutrisi dan mengangkut sperma.
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Banyak kasus kanker prostat tumbuh lambat dan terbatas pada kelenjar prostat saja, sehingga kemungkinan tidak menyebabkan kerusakan serius.
Meski begitu, beberapa jenis kanker prostat bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat, sehingga memerlukan penanganan.
Baca juga: Idap Kanker Prostat, SBY Lapor ke Jokowi Akan Berobat ke Luar Negeri
Namun, gejala kanker prostat lebih lanjut dapat meliputi:
Sebagian besar masalah ini lebih mungkin disebabkan oleh sesuatu selain kanker prostat. Misalnya, kesulitan buang air kecil lebih sering disebabkan oleh benign prostatic hyperplasia (BPH), pertumbuhan prostat non-kanker.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah yang dialami merupakan gejala kanker prostat atau masalah kesehatan lainnya. Dengan begitu, pasien bisa mendapatkan penanganan medis segera sebelum kondisi berkembang menjadi lebih serius.
Beberapa dokter mungkin akan menganjurkan untuk melakukan lebih banyak tes untuk pemeriksaan kanker prostat.
Baca juga: Idap Kanker Prostat Stadium Awal, SBY Masih Melukis hingga Berolahraga
Kanker prostat dapat menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih, atau melalui aliran darah atau sistem limfatik ke tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar ke tulang berisiko menyebabkan nyeri dan patah tulang. Setelah kanker prostat menyebar ke area tubuh lainnya, tubuh mungkin masih merespon pengobatan dan kanker dapat dikendalikan, tetapi sulit untuk disembuhkan.
Baik kanker prostat maupun pengobatannya dapat menyebabkan inkontinensia urine. Perawatan inkontinensia tergantung pada jenis kanker prostat yang dialami pasien, misalnya tingkat keparahan. Kemungkinan, inkontinensia dapat membaik seiring waktu. Pilihan pengobatan inkontinensia dapat meliputi obat-obatan, kateter, dan operasi.
Kanker prostat maupun pengobatannya berisiko menyebabkan disfunfsi ereksi, termasuk pengobatan berupa prosedur pembedahan, radiasi atau pengobatan hormon. Obat-obatan, alat vakum yang membantu mencapai ereksi, dan pembedahan tersedia untuk mengobati disfungsi ereksi.
Penting untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin dan menjalani perawatan sesuai anjuran dokter demi mencegah komplikasi kanker prostat.
Adapun beberapa tindakan pencegahan kanker prostat yang dapat dilakukan, termasuk:
Baca juga: Siapa Saja Orang yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Prostat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.