Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangan Penting Sebelum Menitipkan Orangtua ke Panti Jompo

Kompas.com - 02/11/2021, 13:40 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menitipkan orangtua untuk dirawat di panti jompo memang bukan keputusan yang populer di Indonesia.

Ada banyak pro kontra soal tindakan tersebut, termasuk dianggap sebagai perilaku menelantarkan orangtua. Anak yang melakukannya dinilai durhaka dan tidak berbakti kepada orangtua di masa senjanya.

Sebaliknya, ada yang berpendapat keputusan ini lebih realistis dan sebenarnya mengutamakan kesejahteraan orangtua.

Para lansia yang hidup di panti jompo lebih terawat dan bahagia karena bertemu dengan teman seusianya, dibandingkan hidup kesepian di rumah.

Feriawan Agung Nugroho, pekerja sosial di Yogyakarta yang sembilan tahun bertugas di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Unit Abiyoso Pakem, Sleman mengatakan hidup di panti jompo sebaiknya adalah pilihan si lansia.

"Bukan murni keputusan si anak. Tugas anak, bagi saya, adalah membahagiakan si lansia. Itu wajib. Nah membahagiakan itu tidak harus tinggal bersama," jelasnya via pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (02/11/2021).

Bukan hak anak untuk menentukan apakah orangtua layak dititipkan ke panti jompo. Apalagi jika kondisi fisik dan mentalnya masih sangat prima dan memadai.

Feriawan membenarkan hal tersebut namun memberikan pengecualian untuk orangtua yang sudah tidak sehat lagi mentalnya.

"Maka diperlukan pertimbangan dari dokter jiwa, psikolog, atau pekerja sosial untuk pertimbangan," terangnya.

Berbagai pertimbangan sebelum menitipkan orangtua di panti jompo

Keputusan untuk menitipkan orangtua di panti jompo memang semakin populer. Alasan utamanya adalah kesibukan anak dan kesulitan yang harus dialami ketika merawat lansia di rumah.

Selain mengalami penurunan kesehatan, lansia juga kerap berperilaku sulit sehingga anak membutuhkan kesabaran ekstra. Perilakunya menjadi tidak lagi dewasa dan cenderung seperti anak-anak, sehingga perlu perawatan khusus.

Sebaliknya, banyak anak muda yang kini bertekad akan hidup di panti jompo di masa tuanya nanti. Mereka ini mulai menyiapkan dana pensiun agar bisa hidup di panti jompo tanpa menyusahkan anak dan cucu.

Memang ada sejumlah panti jompo yang menyediakan layanan berbayar untuk orang yang ingin tinggal di sana di masa tuanya.

Feriawan mengatakan ada dua hal yang penting yang harus ditanggung ketika hendak menitipkan orang tua di panti jompo.

Pertama, perasaan diri sendiri yang mungkin merasa bersalah. Kedua, sanksi dari lingkungan yang terus mengkritisi tindakan kita menitipkan orang tua ke panti jompo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com