Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menanam dan Merawat Tanaman Giok sebagai Dekorasi Rumah

Kompas.com - 02/11/2021, 17:50 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jade plant atau tanaman giok adalah salah satu tanaman hias sukulen paling populer.

Berasal dari Afrika Selatan dan Mozambik, tanaman yang tahan lama ini jarang membutuhkan penyiraman dan lebih menyukai cahaya langsung, meski dapat mentoleransi kondisi cahaya yang rendah.

Tanaman ini juga dikenal sebagai tanaman keberuntungan, yang mewakili persahabatan dan kemakmuran negara-negara di seluruh Asia.

Baca juga: Cara Merawat Jade Plant atau Tanaman Giok, Cocok Jadi Dekorasi Rumah

Karena tanaman ini cukup memiliki banyak peminat, pakar tanaman di The Sill, Erin Marino pun membagikan tips menumbuhkan dan merawatnya sebagai dekorasi rumah.

Tanaman ini pun sekaligus menjadi lambang keberuntungan

Dengan batang yang tebal dan daun yang montok, mengkilat, serta berbentuk lonjong, tanaman giok yang menawan ini memiliki tampilan seperti pohon mini.

Meskipun ada banyak varietas tanaman giok, tetapi sebagian besar tanaman ini mudah dikenali dari daunnya yang hijau tua dan terkadang memiliki rona kemerahan.

Marino mengatakan, tanaman ini memiliki nama Crassula yang dalam bahasa latin yang berarti "tebal".

Mungkin nama ini muncul karena kelompok tanaman sukulen ini memiliki daun dan batang yang tebal untuk menyimpan air.

Tanaman giok juga memiliki penampilan seperti bonsai dan merupakan tanaman pemula yang disukai para penggemar pohon bonsai.

Baca juga: Tips Merawat Bonsai dalam Ruang untuk Pemula

"Banyak pemula bonsai memulainya dengan tanaman giok karena tanaman ini sangat kuat dan dapat dengan mudah mengambil bentuk pohon bonsai jika dipangkas dengan benar," kata Marino.

  • Menumbuhkan tanaman giok

Ada dua cara untuk menumbuhkan tanaman giok, yakni dengan stek daun dan stek batang.

Untuk menumbuhkannya dengan stek daun, pastikan agar kita memilih daun yang paling sehat dari cabang dewasa dan lepaskan dengan hati-hati.

"Buang batang daun dengan itu, di mana akar baru dan daun bayi akan tumbuh," kata Marino.

"Biarkan daun di tempat yang kering sampai bagian bawahnya mengelupas, lalu letakkan di atas tanah pot baru dan semprotkan sedikit air setiap minggu," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com