KOMPAS.com - Kesibukan ditambah situasi pandemi membuat banyak orangtua menghadapi berbagai tantangan baru dalam mendidik anak.
Dalam satu sisi, perkembangan teknologi membantu anak untuk belajar secara online. Tapi di sisi lain, teknologi juga memunculkan masalah seperti anak kecanduan gadget, hingga kurangnya ikatan dan interaksi orangtua dengan anak.
Selain itu, pandemi juga menyebabkan anak menjadi kurang mampu berkomunikasi secara langsung di dunia nyata. Belum lagi daya juang anak yang kurang, karena anak kurang diberi tanggung jawab akibat segalanya online.
Bagaimana mengatasinya?
Menurut Rensia Sanvira, penggiat parenting , konselor anak, sekaligus pendiri MamaLyfe, salah satu caranya adalah dengan memberikan skill atau keterampilan penting untuk hidup pada anak.
"Orangtua sering lupa bahwa kita sedang mendidik anak untuk menjadi dewasa. Lupa memberi skill-skill penting untuk hidup. Ini perlu dilatih, misalnya lewat permainan yang mengasyikkan," ujar Rensia dalam acara virtual 14 Oktober 2021.
Dikatakan Rensia, kebanyakan anak perlu memori atau kenangan yang indah untuk memahami pelajaran. Itu sebabnya orangtua perlu memasukkan unsur permainan saat mengajari anak.
"Kalau kenangan itu tidak indah, anak sukar memahami keterampilan atau menjadikan kebiasaan," lanjutnya.
Berbagai keterampilan yang bisa dipelajari lewat permainan antara lain memecahkan masalah, membuat keputusan, membuat perencanaan, serta kreativitas.
"Anak bisa belajar dari permainan seperti Lego. Permainan susun balok ini menstimulasi otak anak. Anak yang terlatih mencari solusi akan lebih percaya diri saat menghadapi masalah di kemudian hari," ujar Rensia.
Baca juga: Kemegahan Kapal Titanic dari 9.090 Blok Lego
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.