Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2021, 12:25 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kesibukan ditambah situasi pandemi membuat banyak orangtua menghadapi berbagai tantangan baru dalam mendidik anak.

Dalam satu sisi, perkembangan teknologi membantu anak untuk belajar secara online. Tapi di sisi lain, teknologi juga memunculkan masalah seperti anak kecanduan gadget, hingga kurangnya ikatan dan interaksi orangtua dengan anak.

Selain itu, pandemi juga menyebabkan anak menjadi kurang mampu berkomunikasi secara langsung di dunia nyata. Belum lagi daya juang anak yang kurang, karena anak kurang diberi tanggung jawab akibat segalanya online.

Bagaimana mengatasinya?

Menurut Rensia Sanvira, penggiat parenting , konselor anak, sekaligus pendiri MamaLyfe, salah satu caranya adalah dengan memberikan skill atau keterampilan penting untuk hidup pada anak.

"Orangtua sering lupa bahwa kita sedang mendidik anak untuk menjadi dewasa. Lupa memberi skill-skill penting untuk hidup. Ini perlu dilatih, misalnya lewat permainan yang mengasyikkan," ujar Rensia dalam acara virtual 14 Oktober 2021.

Dikatakan Rensia, kebanyakan anak perlu memori atau kenangan yang indah untuk memahami pelajaran. Itu sebabnya orangtua perlu memasukkan unsur permainan saat mengajari anak.

"Kalau kenangan itu tidak indah, anak sukar memahami keterampilan atau menjadikan kebiasaan," lanjutnya.

Berbagai keterampilan yang bisa dipelajari lewat permainan antara lain memecahkan masalah, membuat keputusan, membuat perencanaan, serta kreativitas.

"Anak bisa belajar dari permainan seperti Lego. Permainan susun balok ini menstimulasi otak anak. Anak yang terlatih mencari solusi akan lebih percaya diri saat menghadapi masalah di kemudian hari," ujar Rensia.

Baca juga: Kemegahan Kapal Titanic dari 9.090 Blok Lego

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sarwendah29 (@sarwendah29)

Nah, bersamaan dengan hal itu, Lego Group sedang mengkampanyekan Rebuild The World yang mengajak keluarga Indonesia untuk mengembangkan potensi anak-anak dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.

Kampanye yang diluncurkan di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 2021 ini bertujuan memunculkan kreativitas anak-anak Indonesia dan mendorong mereka untuk menciptakan solusi dalam menghadapi tantangan yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari dengan membangun, membongkar, dan membangun kembali dengan Lego bricks.

Dengan tema Bebaskan Kreasimu, Lego menghadirkan permainan balok susun yang dapat dibentuk menjadi berbagai benda, menggunakan imajinasi sambil mengembangkan keterampilan mereka.

"Belajar sambil bermain dengan cara ini bisa membantu anak menumbuhkan kreativitas karena mereka bebas berkreasi sambil bersenang-senang," ujar Rohan Mathur, Marketing Director The Lego Group di Asia Tenggara pada kesempatan yang sama.

Tidak dapat disangkal bahwa bermain sangat penting bagi anak-anak. 94% anak-anak yang disurvei dalam Lego Play Well Global Study 2020 mengatakan bahwa bermain membantu mereka mempelajari hal-hal baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com