Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wanita Pelari Maraton, "BAB" di Celana demi Cetak Rekor Personal

Kompas.com - 03/11/2021, 20:15 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Saluran pencernaan Tamara Torlakson amat terjaga kesehatannya.

Buktinya, setiap kali perempuan ini mengikuti lomba balap lari kegemarannya, atau di saat dia harus melakukan aktivitas panjang, maka ususnya bisa berkompromi.

Dia hampir selalu menuntaskan urusan buang air besar sebelum mengikuti race atau pun ketika harus bepergian jauh.

Namun ada hal yang berbeda ketika Tamara mengikuti lomba lari maraton sejauh 42,195 kilometer di tahun 2018 lalu.

Baca juga: 3 Cara Menahan BAB, Ketahui Juga Risiko Kesehatannya

Saat itu, Tamara tercatat sebagai peserta lomba Mountains 2 Beach Marathon. Ini adalah lomba maraton keenam yang dilakoninya.

Tetapi, berbeda dari kebiasaan dia sebelumnya, di tengah perlombaan kala itu, Tamara merasakan panggilan alami untuk kembali buang air besar.

Dia langsung menyadari dorongan itu tak biasa, dan dia pun tak ingin membuang waktunya, karena sedang menyasar target personal.

Akhirnya, apa yang dilakukan tentu sungguh mengagetkan bagi sebagian besar orang.

Bagaimana tidak, Tamara memilih BAB di celana, sambil terus berlari melanjutkan lomba. Dan, pengorbanan itu tak sia-sia, sebab kala itu dia mampu mencetak rekor pribadinya.

Tamara adalah seorang ibu baru ketika dia mencetak personal record-nya itu. 

Setelah memiliki anak pertama, Tamara yang saat itu berusia 31 tahun, didorong oleh semacam energi "ibu baru".

Baca juga: Bau Kotoran Saat BAB Cerminkan Kondisi Kesehatan, Benarkah?

Memang, ada beberapa pelari yang mengaku menjadi lebih cepat setelah melahirkan.

"Pelatihan berjalan sangat baik, saya tahu saya dalam kondisi sangat baik," kata Tamara, yang adalah seorang event organizer di Sacramento, California, AS.

Mountains 2 Beach maraton, yang dimulai di Ojai, California, dan berakhir di kota pesisir Ventura, sebelah barat Los Angeles, menjadi balapan pascapersalinan pertamanya.

Dia pun yakin bisa mencetak rekor pribadi. Hingga akhirnya dia merasa perutnya bergejolak di tengah perlombaan. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com