Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Lensa Blue Light Benar-benar Berfungsi? Ini Faktanya

Kompas.com - 04/11/2021, 06:22 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banyak yang mengatakan kacamata dengan lensa blue light dapat menjadi solusi untuk meringankan gejala mata lelah akibat terlalu lama menatap layar komputer.

Karena itu, tak heran jika banyak orang yang mengenakan kacamata dengan filter yang memblokir cahaya biru tersebut.

Namun, sebuah penelitian baru-baru ini mungkin akan membuatmu berpikir ulang sebelum mendapatkan kacamata dengan lensa blue light.

Pasalnya, menurut studi tersebut, hampir tak ada bukti yang mendukung kegunaan filter blue-light untuk mencegah ketegangan mata.

Blue light atau cahaya biru dari gadget diketahui dapat menyabotase jadwal tidur dengan mengacaukan ritme sirkadian alias jam internal yang memberi tahu kita kapan waktunya untuk tidur atau bangun.

Jadi jika kita kerap bermain ponsel di malam hari sehingga sulit tidur atau mengalami insomnia, kacamata blue light mungkin merupakan pilihan yang baik.

Baca juga: Sering Memakai Gadget, Waspadai Efek Paparan Blue Light ke Kulit

Kacamata blue light sendiri merupakan kacamata khusus yang kabarnya dapat menahan atau menyaring cahaya biru dari layar.

Lensa ini sering dipasarkan dengan klaimmampu melindungi mata dari ketegangan dan dapat membantu mengurangi potensi kerusakan pada retina akibat paparan blue light yang berkepanjangan.

Padahal, menurut dokter mata Nicole Bajic, MD. ketidaknyamanan mata dari layar tersebut sebagaian besar diakibatkan oleh sindrom penglihatan komputer atau computer vision syndrome (CVS), dengan gejala-gejala berikut:

  • Mata kering.
  • Penglihatan kabur.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Sakit kepala.
  • Sakit leher dan bahu.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Mata terasa terbakar.
  • Mata gatal.
  • Sulit untuk menjaga mata tetap terbuka.

CVS sendiri terdiri dari berbagai ketegangan dan masalah ketidaknyamanan pada mata karena terus-menerus menatap layar. Ditambah lagi, silau dan kontrasnya layar bisa membuat mata tak nyaman.

Jadi, meskipun bisa saja kita mengalami iritasi mata karena seharian bekerja di depan komputer, ketidaknyamanan mata itu tidak langsung dari blue light itu sendiri.

“Saat menatap layar atau perangkat digital terlalu lama, kita tidak berkedip sesering biasanya. Itu menyebabkan kornea menjadi kering dan teriritasi,” kata Dr. Bajic.

“Ketika kita memfokuskan mata pada sesuatu yang dekat, seperti layar atau bahkan buku, mata kita tegang dan berkontraksi, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan mata. Tetapi jika kita melihat ke depan ke objek yang jauh, mata kita rileks,” tambahnya.

Baca juga: Seburuk Apa Cahaya Biru dari Gawai Hingga Lampu LED ke Mata

Apakah kacamata blue light adalah pilihan buruk?

Meskipun dianggap tidak cukup efektif untuk mencegah ketegangan mata digital, tidak ada salahnya memakai kacamata blue light karena tak berbahaya.

Namun, jika ingin menghilangkan efek ketegangan mata digital, jamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com