Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergerak Lima Menit Setiap Jam Dapat Cegah Dampak Negatif Kurang Aktif

Kompas.com - 04/11/2021, 09:24 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi yang memaksa kita untuk lebih banyak berdiam diri di rumah membuat waktu bergerak kita berkurang drastis. Padahal, kurang gerak bisa berpengaruh pada masalah kesehatan.

Untuk itu, kita perlu bergerak meski hanya sebentar demi menjaga kesehatan. Apalagi faktanya, bergerak lima menit saja dalam setiap jamnya dapat membantu mencegah dampak kesehatan yang dikaitkan dengan kurang aktif bergerak.

Ya, tim peneliti dari King's College London baru saja menerbitkan sebuah studi dalam jurnal BMJ Neurology Open yang yang meneliti aktivitas fisik pada berbagai kalangan masyarakat.

Penelitian itu melibatkan orang yang sangat gesit dan banyak bergerak hingga mereka yang membutuhkan bantuan untuk bergerak semasa hidupnya akibat kelainan otot genetik, seperti distrofi otot serta 41 orang pengguna kursi roda.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 hingga menjelang akhir tahun 2020 tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana gerakan dapat memengaruhi gaya hidup mereka.

Baca juga: Catat! Ini 4 Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Aktif Bergerak

Para peneliti menerapkan semua hasil temuan mereka pada setiap orang, terlepas dari kemampuan bergerak mereka pada waktu isolasi dan karantina, atau saat bekerja remote dan tatap muka secara bergantian.

Hasilnya, para peneliti menyimpulkan bahwa akibat pandemi, aktivitas fisik para partisipan menurun, dari sekitar satu setengah jam olahraga menjadi hanya kurang dari 25 menit setiap harinya. Selain itu, partisipan bergerak lebih sedikit, sekitar 11 persen saja.

Tim peneliti berhasil mencapai keseimpulan tersebut dengan menggunakan sensor yang merekam durasi, waktu, dan tingkat gerakan dalam empat kategori: kuat, ringan, rendah, dan tidak bergerak.

Akhirnya, ditemukan bahwa hanya aktivitas kebugaran sedang serta gerakan fisik yang dilakukan berulang kalilah yang membantu meningkatkan kesehatan.

Baca juga: Bergerak Lebih Sering, Cara Sehat Cegah Kematian Dini

"Selama pandemi Covid-19, kami mendeteksi adanya satu jam ekstra per harinya di mana orang-orang tidak aktif, baik pada orang dewasa yang cacat maupun mandiri dengan penyakit neuromuskular."

"Padahal, kurang bergerak merusak kesehatan, dan berkurangnya aktivitas sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki kondisi neuromuskular, cacat atau usia lanjut," kata Sarah Roberts-Lewis, peneliti utama studi dan fisioterapis neurologis dalam rilis universitas.

Robert-Lewis menambahkan bahwa berkurangnya aktivitas ringan ini kemungkinan dialami oleh semua orang yang rutinitas hariannya dibatasi akibat pandemi.

“Berdasarkan temuan, kami menyarankan agar semua orang menggerakkan tubuh mereka selama lima menit setiap jam di siang hari. Selain itu, habiskan waktu 30 menit setiap hari untuk melakukan beberapa aktivitas ringan ekstra, seperti yoga atau chair exercise,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa pedoman aktivitas dari WHO menyatakan bahwa setiap gerakan apa pun itu penting. Bahkan, WHO juga memberikan saran tentang aktivitas ringan yang cocok untuk semua orang.

“Intinya, perubahan sederhana dapat membantu rekondisi selama dan setelah lockdown,” pungkas Roberts-Lewis.

Baca juga: Untuk Kaum Rebahan, Berikut 8 Tanda Kamu Tak Cukup Banyak Bergerak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com