Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agnes Setyowati
Akademisi

Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan, Bogor, Jawa Barat. Meraih gelar doktor Ilmu Susastra dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Aktif sebagai tim redaksi Jurnal Wahana FISIB Universitas Pakuan, Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat  Bogor, dan anggota Manassa (Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Meminati penelitian di bidang representasi identitas dan kajian budaya.

Lingkungan Kerja Anda Toksik? Kenali Ciri-Cirinya

Kompas.com - 04/11/2021, 11:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Akan tetapi, jika suatu perusahaan tidak menjalankan atau mematuhi regulasinya sendiri, maka ini akan berpotensi pada tidak berkembangnya suatu perusahaan. Ini sama saja dengan perusahaan yang visi-misinya tidak jelas, dan hanya akan membawa ketidaknyamanan bagi pekerjanya.

Kesimpulannya, setelah mengenali ciri-ciri lingkungan yang toksik, semua keputusan ada di tangan kita, apakah kita mau bertahan atau tidak?

Jika Anda memutuskan untuk segera keluar dari kondisi tersebut, pastikan Anda sudah mendapatkan pekerjaaa yang diinginkan dan belajar menjadi lebih baik dari pengalaman sebelumnya. Pastikan Anda tetap waspada di lingkungan yang baru.

Namun, jika Anda ingin bertahan pun, itu adalah pilihan yang sah-sah saja selama Anda paham risikonya dan mengerti cara memosisikan diri serta mengatur strategi untuk tetap sintas di lingkungan kerja yang banyak menguras energi dan pikiran.

Atau mungkin saja Anda sudah mulai tergerak untuk berpikir tentang perubahan atau revolusi di lingkungan tempat Anda bekerja sekarang.

Semua pilihan ada di Anda!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com