Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelah Ikuti Standar Kecantikan, Cobalah Jeda dari Media Sosial

Kompas.com - 04/11/2021, 19:26 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Media sosial tak henti menghadirkan "standar kecantikan" yang dipercaya banyak perempuan, seperti cantik itu berkulit putih, langsing, tinggi, dan juga berambut panjang. Sebuah standar yang mustahil untuk kita ikuti.

Banyak perempuan yang merasa tidak memiliki kecantikan sesuai standar itu merasa tidak percaya diri, stres, bahkan melakukan segala cara untuk mendapatkan kecantikan yang diinginkan, terkadang dengan cara tidak sehat, seperti diet ekstrem.

Co-founder Ubah Stigma, Emily Jasmine, mengatakan, jika kita sampai merasa stres karena tertekan oleh standar kecantikan, sebaiknya coba mengambil jeda dari media sosial.

“Menurutku lebih baik beristirahat dulu dari media sosial dan improve self esteem,” ujar Emily dalam webinar Beauty Beyond Skin Deep Aeris x Maudy Ayunda pada Kamis (4/11/2011).

Baca juga: Eldina, Wanita Berkumis dan Alis Tebal yang Lawan Standar Kecantikan

Menurut Emily, kita dapat membangun rasa percaya diri dengan menanamkan pikiran bahwa semua orang cantik.

“Tanya dan tanamkan pada diri sendiri, kenapa aku harus merasa seperti seperti itu? Padahal semua orang itu cantik dengan perbedaannya. Jadi, kita ubah mindset kita sendiri. Tanamkan dan terus katakan pada diri sendiri kalau ‘this is my body, this is my look,’ terimalah diri sendiri,” ujar Emily.

Emily juga mengingatkan bahwa kepercayaan diri dan self esteem bisa ditingkatkan jika kita berpikir bahwa definisi kecantikan itu bukan hanya terlihat dari penampilan luar saja.

“Sebenernya yang kita tahu, cantik itu relatif kan, meski ada stigma tertentu. Tapi menurutku, beauty is beyond the skin deep. Jadi, bukan hanya penampilan yang berkontribusi pada kecantikan, tapi dilihat dari dalam dirinya juga atau inner beauty,” ujarnya.

Lalu, bicara soal mengubah diri dan penampilan ke arah yang lebih baik, Emily mengatakan bahwa itu sah-sah saja, asalkan dilakukan dengan tulus.

“Ingat, mengubah penampilan ke arah sesuatu yang kita anggap baik itu perlu dilakukan dengan tulus, dari hati kita sendiri. Bukan mengubah penampilan hanya karena stigma yang melekat di masyarakat,” pungkasnya.

 Baca juga: Survei: Perempuan Kini Nilai Kecantikan Tak Hanya dari Fisik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com