Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2021, 08:15 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ketentuan mengenai tes negatif PCR/antigen sebagai syarat perjalanan kini tengah menjadi sorotan karena dinilai berubah-ubah.

Untuk syarat naik transportasi udara, misalnya, sebelumnya diwajibkan menyertakan hasil tes PCR bersama dengan kartu vaksinasi.

Namun, ketentuan kemudian berubah. Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Petunjuk Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19, pemerintah memperbolehkan pelaku perjalanan transportasi udara memilih menyertakan hasil tes antigen atau PCR.

Di tengah polemik tes Covid-19 untuk syarat perjalanan ini, mana pilihan yang terbaik dari sisi medis?

Baca juga: Aturan Naik Pesawat Terbaru, Tak Wajib PCR dan Anak Sudah Bisa Terbang

Tes PCR atau antigen untuk syarat perjalanan

Tes PCR bisa memberikan akurasi hasil mencapai 99 persen, sementara tes antigen memiliki risiko negatif palsu (false negative) yang tinggi.SHUTTERSTOCK Tes PCR bisa memberikan akurasi hasil mencapai 99 persen, sementara tes antigen memiliki risiko negatif palsu (false negative) yang tinggi.
Dokter Patologi Klinik dr I Nyoman Gde Sudana SpPK menjelaskan, akurasi tes PCR (polymerase chain reaction) lebih tinggi daripada antigen.

Tes PCR mengidentifikasi materi genetik virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, sementara tes antigen mengidentifikasi protein dari virus. Protein tersebut bisa samar oleh virus selain penyebab Covid-19.

"Jadi, misalnya, pasien flu ketika kita periksa dengan antigen, biasanya positif. Tapi ketika diidentifikasi dengan PCR umumnya negatif."

Demikian diungkapkan Nyoman ketika ditemui di sela konferensi pers bersama Bumame Farmasi di Bali, Rabu (03/11/2021).

Nyoman juga mengungkapkan perbedaan tes PCR dan antigen dari segi akurasi hasil. Tes PCR bisa memberikan akurasi hasil mencapai 99 persen, sementara tes antigen memiliki risiko negatif palsu (false negative) yang tinggi.

"Kalau bicara sensitivitas, mungkin (antigen) di bawah 90 (persen), ada yang di atas 92 (persen), tergantung merek yang digunakan," ucapnya.

Senada dengan Nyoman, Dokter Patologi Klinik dr I Gede Wardhana Tohjiwa SpPK juga menyebut hasil PCR lebih akurat. Tes antigen dapat diberlakukan untuk skrining, namun pemeriksaan lebih lanjut dengan PCR tetap diperlukan.

"PCR lebih akurat. Untuk skrining bisa antigen, tapi kalau antigen positif harus lanjut ke PCR," tuturnya.

Baca juga: Tidak Perlu PCR, Ini Syarat Terbaru Naik Kereta Api Jarak Jauh

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com