Hal itu tidak dibenarkan karena dapat mengeksploitasi korban dan keluarganya sehingga membuat perasaan mereka menjadi lebih buruk.
Hindari menyebarkan konten-konten seperti itu, apalagi berspekulasi tentang perasaan dan firasat sebelum kejadian.
Baca juga: Pahami, 7 Etika Dasar Saat Ucapkan Rasa Dukacita via Media Sosial
Akan jauh lebih bijaksana apabila kita memilih untuk lebih banyak membagikan berita yang positif.
Misalnya saja kemajuan tim penyelamat atau keberhasilan ketika menghadapi bencana tersebut.
Bisa juga mengunggah berita yang menunjukkan titik terang dari bencana atau informasi terbaru soal tragedi tersebut.
Tujuannya untuk menangkal berbagai narasi kesedihan yang banyak bereda di media sosial.
Baca juga: Sejarah Gempa Cianjur Tercatat Pertama Kali Terjadi pada Tahun 1844
Etika paling utama dalam bermedia sosial di masa duka adalah memastikan faktanya sebelum dibagikan ulang.
Pastikan untuk selalu menyaring berita-berita terkait bencana atau tragedi tersebut.
Kita harus mewaspadai berbagai komentar atau opini yang bersikap spekulatif, bahkan disinformasi yang biasanya akan banyak beredar.
Penting juga menyadari bahwa kita bukanlah pakar atau ahli di bidang yang dibicarakan.
Jangan sampai memberikan komentar spekulatif yang mencoba untuk menganalisis bencana atau tragedi tersebut.
Baca juga: Mengapa Gempa Cianjur Bisa Sebabkan Banyak Korban? Ini Kata BNPB dan BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.