Leher bayi masih belum cukup kuat untuk menahan beban kepala mereka saat badan terdorong ke depan dalam kondisi tabrakan.
Untuk itu, satu-satunya cara untuk menjaga bayi tetap aman dalam menghadapi tabrakan adalah dengan menempatkan car seat berhadapan dengan kursi mobil.
Posisi ini memungkinkan car seat bayi menyerap energi benturan dan menyebarkannya secara proporsional ke seluruh tubuh.
Dokter menyarankan agar anak-anak tetap menghadap ke belakang sampai berusia setidaknya dua tahun atau sampai mereka mencapai tinggi dan berat maksimum untuk duduk di car seat tersebut.
Car seat yang menghadap ke depan menggunakan sabuk pengaman lima titik dan guling samping untuk menjaga anak tetap aman.
Anak antara usia dua dan lima tahun masih lebih fleksibel daripada orang dewasa dan bisa terlepas dari sabuk pengaman tiga titik saat terjadi kecelakaan. Kursi mobil yang menghadap ke depan dengan sabuk pengaman lima titik akan membuatnya tetap terkendali.
Guling samping di kursi yang menghadap ke depan juga membantu menyerap energi benturan. Faktanya, ada banyak desain car seat yang menghadap ke depan didasarkan pada kursi dan sabuk pengaman yang digunakan oleh pengemudi mobil balap.
Baca juga: Berkaca dari Kecelakaan Vanessa Angel, Ini Bahaya Mengantuk Saat Berkendara
National Health Service (NHS) memberikan sejumlah tips memilih car seat untuk bayi yang dapat kita praktikkan, antara lain:
Baca juga: Ingat, Ngantuk Musuh Utama Berkendara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.